Cara Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Cara Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR - Postingan kali ini akan membahas tentang cara membersihkan jamur pada lensa kamera dslr (baca juga postingan tentang 'Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa'. Selama saya mempelajari fotografi dan membaca banyak diskusi mengenai lensa kamera. Masalah yang seringkali muncul pada lensa kamera dslr adalah mudahnya lensa kamera dslr terkena jamur atau jamuran. 

Lensa kamera dslr yang berjamur biasanya disebabkan karena tempat penyimpanan lensa lembab. Kita tahu bahwa kita tinggal di daerah tropis, di mana tingkat kelembapan cukup tinggi (lebih dari 70%).

Jika musim hujan tiba, tingkat kelembapan tersebut akan naik secara drastis. Ketika kita jarang memotret, maka kemungkinan terbesar yang terjadi adalah lensa dan kamera dslr miliki kita pasti akan menjadi tempat hidup jamur-jamur.

Cara Menghilangkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Jamur yang tumbuh dan berkembang biak pada lensa akan menyebabkan komponen serta optik-optik yang ada di dalam lensa terganggu fungsi mekanismenya.

Bahkan ketika memotret menggunakan lensa yang telah berjamur, kemungkinan hasil yang diperoleh akan tampak bintik hitam yang cukup jelas terlihat pada foto yang dihasilkan.

Cara Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Untuk menghilangkan atau membersihkan jamur pada lensa kamera dlsr ada dua alternatif, yaitu menggunakan jasa servis dan membersihkannya sendiri secara manual. Jika menggunakan jasa servis, tentu kita akan mengeluarkan dana yang cukup lumayan (menurut saya), biasanya berkisar antara 250 ribu atau lebih.

Namun jangan menyerah dulu, ada cara membersihkan jamur pada lensa yang bisa anda lakukan sendiri, mari simak lebih jauh.

Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Berdasarkan pengalaman pribadi sebagai mahasiswa rantauan (ketika saya menulis postingan ini), saya memiliki sebuah lensa kit Nikon (18-55mm) yang telah berjamur karena jarang terpakai.

Karena tidak puas dengan hasil foto yang banyak sekali bintik hitam (ketika memotret landscape), akhirnya saya berniat membongkar lensa kit milik saya secara manual.

Namun sebelum mencoba, saya sarankan jika ingin mencobanya harus ekstra hati-hati. Jika tidak berhati-hati dan terjadi kerusakan maka saya tidak akan bertanggung jawab atas hal ini.

Saya hanya sekedar membagikan, selebihnya keputusan berada di tangan anda. Berikut alat-alat yang diperlukan untuk membersihkan jamur pada lensa kamera dslr secara manual.
  1. Siapkan sebuah obeng kecil, pisau cutter dan jarum.
  2. Lens Pen, cairan pembersih khusus untuk lensa dan kain microfiber.
Jika sudah, silahkan simak langkah-langkahnya seperti video yang saya buat berikut ini.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR - Postingan ini akan membahas cara menguasai mode metering pada kamera dslr. Ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya tentang konsep dasar metering pada kamera dslr.

Seperti yang pernah saya tulis bahwa, metering pada kamera dslr merupakan alat ukur pada kamera yang membantu kita mengetahui (mengukur) besarnya nilai exposure ketika kita membidik objek.

Maka kali ini kita akan sama-sama belajar mengenai beberapa mode metering yang terdapat pada kamera dslr. Secara umum terdapat tiga jenis mode metering pada kamera dslr saat ini yaitu matrix/evaluative metering, center weighted metering, dan spot/partial metering.

Berikut penjelasan perbedaan untuk masing-masing mode metering pada kamera dslr.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Matrix/Evaluative Metering Pada Kamera DSLR Nikon

Matrix/evaluative metering merupakan mode metering yang sama, pada kamera Nikon dikenal dengan matrix metering, sedangkan pada kamera Canon dikenal dengan evaluate metering.

Merupakan mode metering yang membagi seluruh objek yang ada dalam suatu foto menjadi beberapa bagian, kemudian masing-masing bagian tersebut diukur tingkat gelap-terangnya.

Selain itu, kamera juga lebih memprioritaskan bagian di mana kita meletakkan titik fokus sebagai bagian yang paling penting. Setelah semua informasi yang diperlukan kamera terkumpul, maka selanjutnya kamera mencoba memberikan nilai exposure yang tepat.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Mode matrix/evaluative metering ini sering digunakan dalam kegiatan pemotretan sehari-hari dan pada hampir semua situasi pemotretan normal. Karena dianggap paling akurat, mode matrix/evaluate metering ini sering digunakan oleh para fotografer.

Jadi sebelum mencoba menggunakan mode metering lainnya, alangkah baiknya kita memulainya dengan menguasai mode matrix/evaluative metering ini.

Center Weighted Metering Pada Kamera DSLR Canon


Mode center weighted metering merupakan mode metering pada kamera dslr yang mengukur pantulan atau refleksi cahaya di sekitar titik tengah frame dan mengabaikan bagian atau sudut lainnya.

Dengan begitu kamera akan mengukur nilai exposure pada titik tengah viewfinder dan mengabaikan area lainnya yang mungkin intensitas cahayanya lebih terang dari titik fokus. 

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Berbeda dengan mode matrix/evaluative metering, pada mode center weighted metering ini kamera tidak akan memperhitungkan titik fokus selain di tengah.

Tetapi kamera hanya akan mengukur exposure pada bagian tepat di tengah viewfinder kamera. Biasanya mode center weighted metering ini sering digunakan untuk sesi pemotretan foto close-up.

Spot/Partial Metering Pada Kamera DSLR

Spot metering pada kamera dslr merupakan mode yang mengukur cahaya di sekitar titik fokus dan mengabaikan bagian lainnya atau lebih tepatnya sebesar 3% dari keseluruhan foto. Sedangkan partial metering pada kamera dslr mengukur area yang lebih besar dari spot metering atau sekitar 10% dari keseluruhan foto serta mengabaikan bagian lainnya.

Pada dasarnya prinsip kerja kedua mode metering ini sama saja, yaitu mengukur bagian frame yang menjadi titik fokus lalu mengevaluasi nilai exposure nya dan mengabaikan bagian lainnya. Yang membedakannya hanya luas area nya saja.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Spot/partial metering pada kamera dslr biasanya digunakan untuk memotret objek (manusia) yang membelakangi matahari namun berada jauh dari kamera. Sehingga objek hanya merupakan bagian yang kecil dari frame secara keseluruhan.

Jika menggunakan mode selain spot/partial metering, kemungkinan hasil foto yang diperoleh adalah berupa siluet. Karena kamera akan lebih cenderung mengukur cahaya matahari yang mendominasi foto.

Contoh lain penggunaan mode spot/partial metering pada kamera dslr yaitu ketika kita memotret burung di atas pohon yang cukup jauh sebagai objek utama. Karena burung hanya merupakan bagian kecil dari frame, maka dengan penggunaan mode spot/partial metering akan menghasilkan nilai exposure yang tepat. 

Cara Mengubah Mode Metering Pada Kamera DSLR

Untuk kamera jenis dan seri yang berbeda, cara mengubah mode metering tentunya berbeda pula. Saya tidak akan membahasnya panjang lebar di sini karena pembahasannya akan menjadi panjang lebar.

Cara mudah untuk mengubah mode metering pada kamera dslr yaitu dengan membaca buku panduan manual yang anda dapatkan ketika membeli kamera atau dengan mendownload ebook di situ resminya.

Teknik Light Painting, Melukis Gerakan Cahaya

Teknik Light Painting, Melukis Gerakan Cahaya - Sesuai dengan namanya, teknik light painting merupakan teknik yang ada dalam fotografi dimana kita dapat memotret atau 'melukis' gerakan cahaya yang dibentuk sedemikian rupa atau cahaya yang ada secara alami, sehingga menghasilkan foto yang menarik dan kreatif. 

Namun sebelum masuk lebih jauh menyimak tentang teknik light painting ini, alangkah baiknya untuk membaca postingan saya sebelumnya tentang teknik bulb.

Teknik Light Painting Dalam Fotografi

Sebagai seorang pemula dalam dunia fotografi, saya seringkali memotret menggunakan teknik light painting ini, karena memotret dengan menggunakan teknik light painting sangat mengasyikan. Teknik light painting ini merupakan salah satu penggunaan shutter speed kreatif.

Dalam teknik light painting, kamera menggunakan settingan shutter speed dalam waktu yang cukup lama (long exposure) dalam kondisi yang gelap.
Teknik Light Painting, Melukis Gerakan Cahaya
Photo by Petrus Arif
Pada saat diafragma lensa terbuka, kita hanya perlu menyinari area yang menjadi bidang fokus kamera dengan cahaya baik secara sengaja maupun alami, misalnya memotret lampu kendaraan yang melintas dijalanan pada malam hari. Secara sederhana, kita menggunakan sumber cahaya sebagai kuas untuk melukis gerakan cahaya.

Persiapan Memotret Menggunakan Teknik Light Painting

Sebelum masuk kepada cara memotret menggunakan teknik light painting, ada baiknya kita mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Tripod yang kokoh.
  • Kamera yang memiliki mode bulb, agar kita dapat lebih leluasa menentukan seberapa lama harus menekan tombol shutter.
  • Alat penghitung waktu: jam tangan atau stopwatch handphone.
  • Sumber cahaya yang berwarna warni agar hasilnya lebih menarik: dapat menggunakan senter, lampu belajar, obor, steel wool, lilin, flash external, lampu laser dan lain-lain.
  • Shutter release jika punya, bisa menggunakan timer secara manual.

Cara Memotret Menggunakan Teknik Light Painting

Ada banyak cara yang digunakan untuk memotret dengan menggunakan teknik light painting ini, jika baru pertama kali maka anda dapat mengikuti panduan berikut ini yang selanjutnya dapat anda kembangkan sendiri.
  • Carilah tempat yang gelap, misalnya di dalam kamar dengan lampu dimatikan.
  • Usahakan tidak ada sumber cahaya lain karena dapat menggangu hasilnya nanti.
  • Tentukan objek foto yang akan disinari dan bagaimana teknik yang anda gunakan untuk menyinarinya nanti. Misalnya menggunakan lampu laser untuk membuat tulisan.
  • Gunakan mode bulb pada settingan kamera (baca di sini).
  • Coba gunakan settingan aperture antara F/4 sampai dengan F/8.
  • Jika menggunakan shutter release, posisikan dalam kondisi terkunci (lock), atau bisa juga meminta bantuan teman untuk menekan tombol shutter release.
  • Jika menggunakan timer, coba sedikit bereksperimen menggunakan shutter speed mulai dari 5 detik sampai 30 detik.
  • Mulailah menyinari objek dengan sumber cahaya tadi dengan pola-pola tertentu sesuai dengan keinginan anda.
  • Usahakan lama penyinaran antara satu area dengan area lainnya sama agar hasilnya lebih merata.
  • Lepas tombol shutter release jika anda merasa sudah merasa yakin dengan hasilnya.
  • Tunggu beberapa saat karena kamera akan memprosesnya (beberapa puluh detik).
  • Lihatlah hasilnya melalui LCD kamera anda.

Memotret dengan menggunakan teknik light painting memerlukan eksperimen berkali kali (try and error) karena tidak semua foto yang dihasilkan pada saat pertama kali akan maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan.

Gunakanlah alat penghitung waktu sebagai patokan untuk membantu anda dalam bereksperimen ketika memotret dengan menggunakan teknik light painting ini.

Jika anda tertarik melihat foto-foto hasil memotret menggunakan teknik light painting, dapat di lihat di sini. Semoga anda bersemangat untuk mempelajarinya dan selamat bereksperimen!

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed - Sudah pernahkah anda mendengar istilah bulb ? Apa sih sebenarnya arti bulb itu? 

Silahkan nyalakan kamera anda dan ubah shooting mode kamera ke manual (M) lalu kurangi nilai shutter speed dengan menggunakan switch yang ada di body kamera sampai mentok. 

Maka anda akan sampai pada mode bulb, kalau tidak menemukan mode bulb berarti arahnya terbalik maka silahkan dicek lagi. :)

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed

Memahami Mode Bulb

Bulb merupakan sebuah mode yang tersedia pada kamera dslr yang memungkinkan kita memotret dengan shutter speed di atas 30 detik atau bahkan lebih sesuai dengan keinginan kita. Pada umumnya, kamera dslr yang kita miliki memiliki rentang shutter speed maksimal selama 30 detik.

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed


Dengan adanya mode bulb ini, memungkinkan kita memotret dengan menggunakan shutter speed di atas itu atau selama yang kita mau. Kenapa dinamakan bulb? Menurut informasi yang saya baca, dahulu para fotografer menggunakan gelembung angin (bulb) dalam menekan mekanisme shutter sehingga terbuka diafragma lensa terbuka.

Kapan Mode Bulb Digunakan?

Teknik memotret menggunakan mode bulb biasanya dilakukan tergantung dari berbagai kondisi di antaranya sebagai berikut.
  • Saat memotret kembang api di malam hari.
  • Saat memotret trail of light: lampu kendaraan atau binting di langit.
  • Saat memotret malam hari pada kondisi cahaya yang gelap menggunakan settingan aperture antara F/11 s/d F/22. 
  • Saat memotret petir di sore atau malam hari.
  • Saat memotret light painting.
  • Memotret benda-benda luar angkasa di malam hari (milkyway).
  • Intinya digunakan saat memotret dengan menggunakan shutter speed lambat (long exposure).

Dengan berbagai kondisi di atas, hal penting yang harus diperhatikan bahwa meskipun menggunakan shutter speed yang lambat, tetapi nilai exposure dari foto yang dihasilkan tidak terlalu terang atau redup. Tentunya tidak mudah saat pertama kali mencobanya, maka dari itu diperlukan banyak latihan karena di sini lah letak seni memotret dengan teknik bulb. :)

Persiapan Memotret Dengan Teknik Bulb

Sebelum mulai memotret dengan teknik bulb, tentunya ada hal-hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, di antaranya sebagai berikut.
  • Tripod yang kokoh. Kecuali jika anda ingin menciptakan foto abstrak yang cuma anda sendiri mengerti maksudnya.
  • Menggunakan remote shutter release dengan mekanisme pengunci.
  • Timer, bisa menggunakan stopwatch di handphone atau jam tangan.
  • Settingan ISO kamera serendah mungkin.
  • Batrai cadangan, karena menggunakan shutter speed yang lambat akan menguras sumberdaya.
  • Memory Card cadangan, karena data nya akan cukup besar kapasitasnya.
  • Cemilan dan minuman, saat menunggu exposure yang lama. :)


Cara Memotret Dengan Teknik Bulb

Setelah semua persiapan memotret dengan teknik bulb yang telah dijelaskan di atas. Berikut ini cara memotret dengan menggunakan teknik bulb.
  • Pastikan kondisi cahaya sangat minim (malam hari). Anggap saja kita berada di atas gedung dan ingin memotret lalu lintas kendaraan di jalan raya.
  • Pasang kamera pada Tripod atau penyangga yang kokoh.
  • Ubah shooting mode ke Manual (M).
  • Setting bukaan diafragma lensa (Aperture) ke F11 atau lebih.
  • Ubah shutter mode menggunakan Timer (asumsikan dalam hal ini kita tidak memiliki peralatan shutter release).

    Saya sarankan nilainya disetting 10 detik, agar jeda antara kita menekan tombol shutter secara penuh sampai kamera mulai memotret objek semakin lama. Sehingga meminimalkan guncangan pada kamera saat kita menekan tombol shutter.

    Bidik objek (dalam hal ini kendaraan yang sedang melintas) sampai mendapatkan fokus yang jernih menggunakan switch auto focus yang terletak pada bagian lensa.
  • Setelah mendapatkan fokus, ubah switch pada bagian lensa ke manual focus.
  • Ubah nilai Shutter Speed sesuai yang kita inginkan misalnya 10 detik atau lebih (di sinilah kita melakukan eksperimen). Akan ada banyak trial & error saat pertama kali mencoba sampai kita menemukan nilai Shutter Speed yang tepat (bergantung pada foto seperti apa yang ingin kita hasilkan).

    Tidak semua settingan Shutter Speed akan sama ketika kita memotret pada kondisi yang relatif sama. Jadi pada intinya, pada tahapan ini bergantung pada kreativitas dan keinginan kita masing-masing.
  • Setelah itu mulailah menekan tombol shutter secara penuh dan biarkan kamera melakukan pengambilan gambar serta pemrosesan foto. Mungkin akan diperlukan waktu beberapa puluh detik sampai foto berhasil diproses.

    Biarkan kamera melakukan tugasnya, silahkan tunggu sampai selesai. Jangan matikan kamera pada saat pemrosesan foto karena dapat berakibat terjadi kerusakan pada kamera.
  • Jika hasilnya masih kurang sesuai dengan keinginan kita. Silahkan bereksperimen dengan mengubah nilai bukaan diafragma lensa (Aperture) dan atau nilai Shutter Speed sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
Nah, demikianlah tadi ulasan tentang Teknik Bulb dan berkreasi dengan Shutter Speed. Silahkan perbanyak eksperimen dan latihan. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca postingan ini. Jika ada yang kurang jelas, silahkan berkomentar. 

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa - Merawat kamera digital dan lensa merupakan hal yang sangat penting bagi semua fotografer, baik itu yang masih 'belajar fotografi pemula' seperti saya maupun yang sudah profesional.

Seperti barang elektronik lainnya, kamera memerlukan perawatan yang ekstra karena setiap kamera (baik dslr maupun mirrorless) memiliki komponen yang sensitif dan mudah mengalami kerusakan apabila kita tidak berhati-hati dalam menggunakan dan menjaganya.

Keuntungan Merawat Kamera Digital dan Lensa

Keuntungan yang kita peroleh dengan merawat kamera digital dan lensa yang kita miliki, selain membuat kamera dan lensa tidak mudah rusak, kita dapat menggunakan kamera dan lensa dalam waktu yang cukup lama.

Ketika kita ingin mengupgrade peralatan memotret kita dan menjual yang lama, tentu dengan perawatan yang baik kita akan mendapatkan harga jual yang sesuai dengan kondisinya.

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Berikut ini adalah tips yang dapat anda lakukan untuk merawat kamera digital dan lensa yang anda miliki saat ini.

1. Menjauhkan kamera dan lensa dari air

Jangan biarkan kamera dan lensa mengalami kontak langsung dengan air, jika tanpa sengaja terkena air maka segera lap kamera dengan menggunakan kain microfiber sampai kering. Berbeda jika kamera yang anda miliki merupakan kamera yang termasuk dalam kategori waterproof atau water sealed.

Air dapat menyebabkan komponen yang ada di dalam kamera dan lensa menjadi lembab dan berjamur, sehingga dapat menyebabkan kerusakan jika tidak ditangani segera.

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Jika kamera dan lensa sedang tidak digunakan, simpanlah pada tempat yang sejuk, kering dan aman. Jika anda memiliki budget lebih, bisa membeli dry box di toko kamera terdekat yang menjualnya atau membeli secara online (baca postingan tentang 'Toko Kamera Online Terbaik dan Terpercaya').

Namun jika budget anda belum cukup, sebagai alternatif belilah sebuah tupperware yang dapat memuat semua peralatan memotret anda dan jangan lupa untuk memberikan silica gel yang cukup ke dalam tupperware.

Jangan pernah meninggalkan kamera dan lensa anda di dalam mobil dalam waktu yang cukup lama pada siang hari. Semua jenis kamera memiliki rentang suhu aman. Meninggalkan kamera anda di dalam mobil sangat berisiko karena panas di dalam mobil bisa melebihi rentang suhu kamera. 

2. Menjaga Kebersihan Lensa

Sebelum dan sesudah menggunakan lensa kamera, bersihkan dengan menggunakan cairan pembersih khusus dan kain micorfiber secara rutin. Hal ini bertujuan untuk mencegah tumbuhnya jamur pada kaca lensa (baca postingan tentang 'cara membersihkan jamur pada lensa kamera dslr').

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Ketika menggunakan cairan pembersih khusus ini, jangan langsung menyemprotkan cairan ke permukaan kaca lensa tapi semportkan ke kain microfiber terlebih dahulu dan usap secara halus pada permukaan kaca lensa. Sedangkan jika tanpa sengaja menyentuh permukaan kaca lensa, anda dapat membersihkannya dengan menggunakan alat khusus yang dikenal dengan lens pen.

3. Waspada Terhadap Air Laut

Bagi anda yang sering memotret di pantai, berhati-hatilah dengan kamera dan lensa yang anda miliki jangan sampai jatuh ke air laut. Karea air laut mempunyai sifat korosif terhadap komponen-komponen yang ada di dalam dan luar kamera.

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Ketika anda selesai memotret di laut atau pantai, bersihkan segera kamera digital dan lensa dengan menggunakan kain microfiber yang telah dibasahi dengan cairan pembersih khusus untuk menghilangkan butiran-butiran garam (kasat mata) yang menempel pada kamera dan lensa. Lalu lap dengan kain microfiber yang kering.

4. Mencabut dan Memasang Aksesoris Kamera

Jika anda sering menganti lensa, pastikan kamera dalam kondisi tidak menyala sebelum dan sesudah memasang lensa. Karena komponen di dalam kamera bekerja dengan menggunakan arus listrik dan sangat rentan terhadap pengaruh perubahan arus listrik yang secara tiba-tiba berubah.

Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa

Anda dapat membaca petunjuk cara mencabut dan memasang lensa kamera melalui buku panduan ketika anda membeli kamera. Hal ini juga berlaku ketika anda ingin mencabut atau memasang baterai dan memory card.

Demikian tadi 'tips cara merawat kamera digital dan lensa' yang dapat kita lakukan untuk menjaga daya tahan kamera dan lensa yang kita miliki agar tahan lama dan berfungsi dengan baik. 

Cara Resize Foto, Mengecilkan Ukuran Foto Tanpa Mengurangi Kualitasnya

Cara Resize Foto, Mengecilkan Ukuran Foto Tanpa Mengurangi Kualitasnya - Postingan kali ini akan membahas tentang cara resize atau mengubah ukuran foto yang baik dan benar, tanpa mengurangi kualitas dan ketajaman foto sama sekali.

Pernahkah anda mengecilkan atau resize ukuran foto? Saya percaya hampir semua penggemar fotografi pasti pernah melakukan hal ini. Namun seringkali ketika sudah mengecilkan atau resize ukuran foto, ternyata mengurangi kualitas dan ketajaman foto aslinya.

Tidak hanya itu, ketika kita mengupload foto ke website atau jejaring sosial tertentu seperti facebook, twitter atau instagram dan jejaring sosial lainnya, maka foto yang kita upload semakin berkurang kualitasnya.

Bahkan beberapa waktu lalu teman saya sendiri mengeluhkan hal ini, sehingga muncul lah statement seperti ini "Percuma beli barang-barang mahal, kalau hasilnya sama saja dengan yang harga yang lebih murah". Berangkat dari hal itu, saya akan membagikan cara resize foto agar para pembaca sekalian mengerti cara mengecilkan ukuran foto tanpa harus mengurangi ketajaman dan kualitasnya.

Memahami Ukuran Foto Yang Di Upload

Sebelum mengecilkan atau resize foto tanpa harus mengurangi ketajaman dan kualitasnya, ada baiknya kita menentukan terlebih dahulu di mana kita akan mengupload foto tersebut. Kenapa demikian?

Karena setiap situs dan jejaring sosial yang kita gunakan memiliki standarisasi tertentu mengenai ukuran foto yang boleh diupload di situs mereka, standarisasi tersebut mengacu kepada besar minimum dan maksimum foto yang diijinkan.

Cara Resize Foto Dengan Photoshop

Saya pribadi lebih suka melakukan resize ukuran foto dengan menggunakan adobe photoshop, alasannya karena sekalian dilakukan olah digital. Tapi biasanya saya mengecilkan ukuran foto setelah dilakukan editing dan tentunya foto sudah siap di upload.

Dalam postingan ini saya contohkan cara resize foto untuk diupload di facebook. Seperti yang saya tulis di atas bahwa, setiap situs memiliki standarisasi tersendiri. Facebook sendiri merekomendasikan ukuran pixel sisi terpanjang untuk sebuah foto yaitu sebesar 2048px, 960px dan 720px (dapat dilihat di sini).

Maksudnya, kita tidak perlu pusing memikirkan sisi lainnya. Misalnya ukuran 'panjang' sekian pixel, maka ukuran 'lebar'nya bisa di abaikan, begitu juga sebaliknya. Kenapa demikian? karena dalam proses resize foto, kita hanya perlu menyesuaikan ukuran foto dengan sisi terpanjang sesuai yang direkomendasikan maka secara otomatis sisi lainnya akan menyesuaikan (rasio).

Biasanya saya sering menggunakan ukuran 960px agar tidak terlalu berat ketika upload. Namun semua tergantung selera masing-masing, anda dapat memilih ukuran 2048px jika koneksi internet anda lumayan kencang. :)

Langkah-langkah resize foto dengan photoshop adalah sebagai berikut.

  • Buka Adobe Photoshop.
  • Masukkan foto yang akan di resize ke dalam Photoshop (asumsikan foto sudah diedit dan siap di upload).
  • Pilih menu File > Save for Web.
  • Perhatikan dimensi Panjang dan Lebar (pada bagian Image Size), manakah pixel yang terbesar. Jika dimensi Panjang merupakan pixel terbesar maka kita ubah dimensi Panjang sesuai dengan ukuran yang direkomendasikan. Begitu juga sebaliknya jika dimensi Lebar memiliki pixel terbesar, maka yang akan kita ubah adalah dimensi Lebar.
Cara Resize Foto, Mengecilkan Ukuran Foto Tanpa Mengurangi Kualitasnya

  • Pada contoh di atas dimensi Lebar merupakan pixel terbesar maka ubahlah pixelnya sesuai dengan yang direkomendasikan. Lalu tekan Enter pada keyboard.
  • Tunggu beberapa saat, Adobe Photoshop akan memerlukan waktu beberapa detik untuk proses rendering dan menyesuaikan rasio nya.
  • Selanjutnya pilih Save. Tentukan direktori penyimpanan dan simpan hasil foto yang sudah di resize tersebut.
Notice: Coba buka foto asli dan foto yang sudah di resize, bandingkan ukuran dan kualitasnya. Cara ini dapat digunakan ketika ingin mengupload ke situs tertentu lainnya. Petunjuk ukuran gambar yang disarankan biasanya dapat ditemukan di pusat bantuan. :)

Demikian langkah-langkah resize foto yang baik dan benar agar ketajaman dan kualitas foto kita tidak berkurang. Jika ada kesulitan silahkan bertanya melalui kotak komentar, terima kasih.