Shutter Speed Kamera

Shutter Speed Kamera - Shutter speed kamera adalah kecepatan shutter (rana) pada kamera menyerap cahaya melalui sensor. Secara sederhana, shutter speed pada kamera merupakan istilah dalam fotografi yang dapat diartikan sebagai seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh shutter pada kamera menyerap cahaya yang masuk pada sensor kamera yang selanjutnya diproses sampai menghasilkan gambar. Shutter speed pada kamera merupakan salah satu dari ketiga unsur exposure, dua unsur lainnya yaitu iso dan aperture.

Shutter Speed Kamera DSLR


Ketika kita menekan tombol shutter, cahaya akan masuk melalui sensor kamera sampai sensor menutup kembali, settingan shutter speed inilah yang menentukan nilai shutter speed nya. Informasi hutter speed pada kamera biasanya memiliki satuan detik dan ditandai dengan angka (misalnya: 1/60sec, 1/80sec, 1/100sec, 1/125sec, 1/250sec dst). Shutter speed kamera

Dengan menggunakan settingan shutter speed pada kamera dslr yang berbeda-beda, tentunya akan menghasilkan foto yang berbeda pula. Hal ini tergantung dari hasil foto seperti apa yang kita inginkan.

Shutter Speed Kamera


Penggunaan Shutter Speed Pada Kamera DSLR


Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa penggunaan shutter speed pada kamera dslr sangat relatif, karena penggunaan shutter speed kamera berkaitan dengan gerakan dari objek yang akan difoto. Pada umumnya penggunaan shutter speed kamera dslr dapat dibagi menjadi 2 yaitu low speed dan fast speed.

Low speed
  • Low speed pada umumnya digunakan untuk menciptakan foto yang menampilkan efek pergerakan objek (manusia, hewan, benda, cahaya, dll). 
  • Biasanya settingan shutter speed pada kamera dslr yang digunakan untuk memotret  low speed yaitu shutter speed di bawah 1/60sec (1/4sec, 1/2sec, 1sec, 5sec dst). Jadi semakin lama shutter pada kamera terbuka maka semakin banyak pula gerakan objek yang terekam pada sensor.
  • Pernahkah anda melihat foto air terjun dengan efek air seperti kapas? Foto tersebut biasanya dipotret dengan menggunakan low speed dan dibantu dengan alat penyangga (tripod) agar tidak terjadi guncangan (shake) yang dapat menyebabkan gambar menjadi blur. Foto air terjun di bawah saya ambil dengan menggunakan shutter speed selama 2 detik sehingga memberikan kesan lembut pada air terjun seperti kapas.

Fast Speed
  • Fast speed pada umumnya digunakan untuk menciptakan foto yang 'membekukan' gerakan objek. Biasanya shutter speed kamera dengan fast speed ini digunakan untuk memotret objek yang bergerak cepat. Misalnya memotret orang yang sedang berlari, mobil atau sepeda motor yang sedang bergerak.
  • Settingan yang digunakan pada kamera dslr untuk memotret dengan fast speed biasanya di atas 1/125sec (1/250sec, 1/500sec dst).
  • Fast speed juga sering digunakan untuk memotret 'candid'. Di mana foto yang diambil tanpa sepengetahuan objek yang difoto. Misalnya memotret petani yang sedang mencangkul sawah atau seperti paparazi yang memotret artis secara diam-diam.

Shutter Speed Kamera

Kesalahan Penggunaan Shutter Speed Pada Kamera


Bagi anda yang masih pemula dalam belajar fotografi seperti saya, tentunya pernah mengalami kesalahan dalam penggunaan shutter speed pada kamera. Misalnya foto yang dihasilkan gelap atau terlalu terang dan blur (kembali ke konsep exposure). Pada gambar di bawah ini saya memotret seorang anak yang sedang berlari, dengan nilai exposure yang tepat saya menggunakan shutter speed 1/500sec.

Shutter Speed Kamera

Dengan membaca dan memahami postingan 'shutter speed kamera' ini, saya berharap bahwa postingan dapat membantu anda dalam memahami penggunaan shutter speed ini dengan baik. Tentunya dengan berlatih secara rutin akan membantu anda dalam memahami shutter speed pada kamera.

Shooting Mode Kamera

Shooting Mode Kamera - Shooting mode kamera adalah mode yang terdapat pada kamera, berfungsi untuk memudahkan dalam memotret sesuai dengan keinginan kita. Pada kamera dslr terdapat beberapa mode yang sering digunakan yaitu mode auto, mode manual, mode arperture priority, mode shutter priority dan mode programmed.

Mode Auto (Auto)

Shooting Shooting Mode Kamera
Mode auto kamera dslr merupakan shooting mode kamera yang secara otomatis settingannya sudah diatur oleh kamera. Mode ini biasanya banyak digunakan oleh para pemula dalam dunia fotografi atau fotografer yang sedang 'belajar fotografi pemula'.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera
Mode auto memiliki banyak kemudahan dalam penggunaannya karena kita hanya perlu menekan tombol shutter, dan secara otomatis kamera akan menentukan sendiri settingan shutter speed, aperture dan iso sehingga gambar yang dihasilkan relatif memiliki nilai exposure yang normal. 
Shooting Mode Kamera
Tidak hanya itu saja, mode ini juga secara penuh mengontrol area atau titik fokus saat kita memotret, meskipun kadang hasilnya kurang memuaskan. Namun memotret dengan menggunakan mode auto tidak selamanya memberikan hasil foto yang buruk.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera

Bagi mereka yang masih 'belajar fotografi pemula' seperti saya, tentu mode auto sangat jarang dipakai karena hasil yang diperoleh kurang memuaskan, baik dari segi fokus maupun dari segi lainnya. Meski demikian, mode auto juga tersedia dalam beberapa scene. Misalnya pada kamera nikon terdapat mode auto untuk landscape, macro, close up, potrait, baby, sport dan night.

Mode Aperture priority (Av/A)


Mode aperture priority kamera dslr yaitu shooting mode kamera yang secara semi-otomatis yang lebih memprioritaskan nilai arperture (baca kembali tentang aperture) saat kita memotret. Sesuai dengan namanya, pada mode aperture priority kita menentukan secara manual nilai aperture dan kamera akan secara otomatis mengatur nilai shutter speed dan iso.

Meskipun bersifat semi-otomatis, kita juga memegang kendali dalam menentukan metering/exposure sehingga kita dapat menghasilkan foto yang nilai exposure nya sesuai dengan yang kita inginkan.

Shooting Mode Kamera

Mode ini seringkali digunakan oleh fotografer profesional untuk memotret landscape dan membuat foto HDR (high dynamic range). Untuk menciptakan foto yang sama tapi dengan nilai exposure yang berbeda, biasanya terdapat fitur exposure bracketing, namun pada kamera entry-level biasanya disiasati dengan fitur exposure compensation (exposure kompensasi).

Kesulitan yang seringkali dialami ketika menggunakan mode aperture priority yaitu nilai shutter yang diberikan oleh kamera seringkali menyulitkan fotografer, terutama memotret dalam kondisi cahaya yang redup. Karena tangan manusia sangat sulit memotret dengan shutter speed di bawah 1/60 sec, maka untuk menyiasatinya harus menggunakan alat bantu penyangga kamera (tripod).

Mode Shutter Priority (Tv/T)


Mode shutter priority kamera dslr merupakan kebalikan dari mode aperture priority. Jika pada mode aperture priority kita menentukan nilai aperture dan metering/exposure lalu kamera secara otomatis menentukan nilai shutter speed dan iso. Dalam mode shutter priority kita lah yang menentukan nilai shutter speed dan metering/exposure, lalu kamera secara otomatis menentukan nilai aperture dan iso.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera

Mode ini seringkali digunakan untuk memotret gerakan objek yang relatif lebih lambat atau relatif lebih cepat. Ketika memotret pergerakan objek yang lebih lambat biasanya bertujuan untuk merekam pergerakan dari objek, sehingga memunculkan efek tertentu. Sedangkan ketika memotret pergerakan objek yang lebih cepat biasanya bertujuan untuk 'membekukan' gerakan objek sehingga objek yang sedang bergerak cepat seolah-olah terdiam.Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera

Mode Manual (M)


Mode manual kamera dslr merupakan shooting mode kamera yang memberikan kontrol secara penuh kepada kita untuk menentukan sendiri nilai shutter speed, aperture dan iso. Termasuk menentukan nilai metering/exposure. Sehingga kita dapat kita dapat menciptakan foto dengan nilai exposure yang berbeda-beda.

Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera
Mode manual ini merupakan senjata utama yang sering digunakan oleh fotografer yang mendalami dunia fotografi karena memberikan banyak kemudahan dalam menyesuaikan kondisi cahaya dan objek yang difoto. Shooting Mode Kamera

Mode Programmed (P)


Mode programmed kamera dslr merupakan shooting mode kamera semi-otomatis yang secara default yang memberikan kontrol pada kita untuk menentukan nilai sensitivitas sensor atau iso kamera.
Shooting Mode Kamera
Mode programmed ini seringkali dikenal dengan mode programmed auto.Tidak seperti pada mode auto yang hampir seluruh unsur penyusun exposure bahkan titik fokus sepenuhnya diatur oleh kamera, pada mode ini kita diberikan hak untuk mengontrol titik fokus. Biasanya bagi mereka yang pertama kali mendalami dunia fotografi akan menggunakan mode ini setelah sebelumnya menggunakan mode auto.
Shooting Mode Kamera
Shooting Mode Kamera

Sebenarnya shooting mode kamera memiliki tujuan untuk membantu kita dalam memotret agar lebih mudah. Semuanya tergantung selera masing-masing dalam menggunakan shooting mode kamera dan kejelian fotografer dalam melihat serta memahami keadaan objek yang akan difoto. Namun jika anda ingin mendalami bidang fotografi yang lebih luas, saya sarankan untuk menguasai semua shooting mode kamera yang ada, dapat dimulai dari shooting mode programmed sampai dengan manual. Shooting Mode Kamera





Aperture Kamera

Aperture Kamera - Pengertian aperture kamera adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar lensa terbuka (bukaan lensa) ketika sensor kamera menyerap cahaya yang masuk melalui lensa. Seperti postingan sebelumnya, arperture adalah salah satu unsur exposure, dua di antaranya yaitu shutter speed dan iso.

Memahami Aperture Kamera


Ketika kita menekan tombol shutter, lubang yang terletak di depan sensor kamera akan terbuka, settingan aperture inilah yang menentukan seberapa besar lubang tersebut terbuka sehingga cahaya bisa masuk dan diserap oleh sensor kamera. Semakin besar lubang terbuka, maka semakin besar intensitas cahaya yang diterima oleh sensor, begitu juga sebaliknya.

Aperture Kamera
aperture kamera
Aperture atau bukaan lensa biasanya dinyatakan dalam satuan f-stop (f/1.4, f/1.8, f/2, ... f/16, f/18 dst). Angka pada satuan f-stop merupakan angka pembagi yang menentukan seberapa besar lubang pada sensor terbuka. Semakin kecil angka pembaginya maka semakin besar lubang pada sensor terbuka (semakin besar volume cahaya yang masuk) sehingga foto yang dihasilkan cenderung relatif lebih terang, begitu juga sebaliknya.

Secara sederhana, ketika kita menggunakan settingan f-stop sebesar f/1.8 (angka kecil) maka bukaan lensa nya besar. Dibandingkan ketika kita menggunakan settingan f-stop sebesar f/22 (angka besar) maka bukaan lensa nya kecil. Semakin besar bukaan lensa, semakin banyak cahaya diserap dan semakin kecil bukaan lensa maka semakin sedikit cahaya yang diserap sensor.
aperture kamera
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa angka pada f-stop berbanding terbalik dengan besarnya bukaan lensa. Meksipun demikian, penggunaan settingan aperture ini sangat bergantung kepada foto seperti apa yang akan kita ciptakan. Hal ini erat kaitannya dengan konsep Depth of Field.

Depth of field dalam fotografi


Depth of field (DoF) adalah ukuran luas bidang fokus pada foto atau seberapa lebar area fokus yang terdapat pada foto. Dalam memahami depth of field ini, kita akan sering mendengar istilah 'DoF lebar' dan 'DoF sempit'.

Foto yang memiliki DoF lebar berarti sebagian besar objek foto (objek terdekat dari kamera sampai objek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus, misalnya foto pemandangan (landscape). Sementara DoF sempit (shallow) hanya bagian objek pada titik tertentu yang menjadi fokus saja yang tajam dan area lainnya kabur (blur), misalnya foto macro.

Cara Menentukkan Aperture dan DoF Yang Tepat


Settingan aperture pada kamera dslr sangat erat kaitannya dengan DoF. Ketika kita ingin menciptakan foto yang area fokusnya luas di seluruh bidang foto (DoF lebar), kita membutuhkan settingan aperture dengan bukaan lensa yang sempit (angka f-stop besar). Sedangkan pada saat kita ingin menciptakan foto yang area fokusnya pada titik tertentu saja, kita membutuhkan settingan aperture dengan bukaan lensa yang lebar (angka f-stop kecil).

Aperture Kamera

Meskipun demikian, penerapan dalam penggunaan aperture ini sangat bergantung pada unsur exposure lainnya yaitu shutter speed dan iso. Konsep depth of field ini sangat berguna sekali, terutama dalam fotografi macro dan potrait. Karena ini merupakan kunci utama yang membuat foto kita menarik dan berkualitas. Namun semua kategori fotografi akan membutuhkannya, untuk itu rajinlah berlatih dalam menggunakan tiga unsur exposure tersebut. aperture kamera

Exposure Fotografi

Exposure Fotografi - Exposure fotografi adalah istilah yang mengacu kepada banyaknya cahaya yang diserap oleh sensor kamera dalam proses pengambilan foto. Seperti yang pernah ditulis pada artikel lainnya bahwa, exposure dalam fotografi merupakan gabungan dari ketiga unsur utama yaitu shutter speedaperture dan iso.
 Exposure Fotografi
Jika shutter speed mengacu pada waktu yang diperlukan untuk sensor menyerap cahaya yang masuk, lalu aperture mengacu pada besar bukaan lensa ketika sensor menyerap cahaya, dan iso merupakan tingkat sensitivitas sensor. Maka exposure adalah jumlah cahaya yang diterima oleh sensor. Simaklah ilustrasi berikut.
Exposure Fotografi
Exposure Fotografi

Bayangkan sebuah ember yang sedang menampung air dari sebuah keran. 
  • Aperture - Seberapa besar lubang keran air dibuka.
  • ISO - Kuatnya dorongan air yang keluar dari PDAM.
  • Exposure - Banyak air yang ditampung dalam ember. Exposure Fotografi
Dalam ilustrasi di atas, cahaya kita ibaratkan dengan air. Dengan mengerti konsep dasar exposure tentu kita dapat mengubah nilai exposure pada foto sesuai dengan keinginan kita. Mengubah nilai exposure dapat dilakukan dengan cara mengubah salah satu atau lebih elemen yang menyusun exposure itu sendiri, tergantung dengan foto seperti apa yang ingin kita ciptakan.

Fungsi Exposure Dalam Fotografi

Exposure dalam fotografi memiliki manfaat yang banyak terutama ketika kita sudah masuk lebih jauh dalam dunia fotografi. Dalam konsep exposure sendiri, dikenal dengan tiga istilah yang berbeda yaitu overexposure, normal exposure, dan underexposure. Overexposure mengacu kepada hasil foto yang relatif lebih terang dari kondisi aslinya, sedangkan underexposure mengacu kepada hasil foto yang lebih redup dari kondisi aslinya. Kita dapat menciptakan foto yang sama tapi dengan nilai exposure yang berbeda dengan cara mengubah salah satu elemen penyusun exposure. Exposure Fotografi

Exposure Fotografi

Pada kamera dslr yang termasuk di atas entry-level, biasanya terdapat fitur exposure-bracketing yang berfungsi untuk menghasilkan foto dengan nilai exposure yang berbeda. Para fotografer profesional biasanya menggunakan foto yang sama (namun nilai exposure berbeda) untuk menciptakan foto yang memiliki ruang dinamis yang lebih luas atau biasa dikenal dengan HDR (High Dynamic Range). 
Exposure Fotografi
Exposure Fotografi

Dalam foto HDR, gambar yang dihasilkan terlihat seolah lebih hidup. Namun untuk membuat foto yang memiliki area dinamis yang luas tentunya memerlukan olah digital lebih lanjut.