White Balance Dalam Fotografi

White Balance Dalam Fotografi - Apa itu white balance? Mengapa kita harus menguasai white balance? Bagaimana memilih white balance yang tepat? Postingan kali ini akan membahas secara tuntas tentang "white balance dalam fotografi".

Untuk menghasilkan karya dalam fotografi yang menarik, white balance memberikan pengaruh yang sangat besar pada hasil akhir foto kita. Sangat penting untuk mengerti white balance dalam fotografi karena jika kita tidak menguasainya dengan baik, tentu hasil foto kita akan menjadi kurang maksimal.

Pengertian White Balance Dalam Fotografi

Pengertian white balance dalam fotografi yaitu suatu pengaturan pada kamera yang menentukan keseimbangan warna pada foto yang akan dihasilkan. Pengaturan white balance inilah mempengaruhi suhu warna (keadaan cahaya) pada foto ketika kita menekan tombol shutter pada saat membidik objek.

Mengenal White Balance Dalam Fotografi

White balance juga dapat diartikan sebagai kemampuan kamera dalam membaca/menterjemahkan warna putih berdasarkan sumber cahaya yang ada. Sumber cahaya mempengaruhi kemampuan kamera dalam membaca warna putih, karena setiap sumber cahaya mempunyai suhu yang berbeda (menggunakan satuan Kelvin).

White Balance Dalam Fotografi

Sebagai contoh, pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu neon cenderung berwarna kebiru-biruan atau dingin. Sedangkan pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu bohlam cenderung berwarna kekuning-kuningan atau hangat. Dengan menggunakan pengaturan white balance yang tepat, kita dapat menghasilkan foto yang memiliki suhu warna netral meskipun berada di salah satu kondisi pencahayaan di atas.


Menentukan White Balance Pada Kamera DSLR

Hampir semua kamera dslr bahkan smartphone saat ini memiliki fitur preset white balance. Berikut beberapa preset white balance yang dapat kita gunakan.

Auto

Kamera akan secara otomatis menebak suhu warna melalui sensor yang tertanam pada kamera. White balance auto ini seringkali digunakan pada banyak kondisi, namun tidak semua kondisi memberikan hasil yang baik dengan preset auto ini (misalnya foto sunrise/sunset).

Tungsten

White balance tungsten biasanya disimbolkan dengan warna bohlam, sangat cocok digunakan pada ruangan dengan kondisi pencahayaan yang menggunakan lampu bohlam.

Flourscent

White balance flourscent biasanya disimbolkan dengan lampu neon, sangat cocok digunakan pada ruangan dengan kondisi pencahayaan yang menggunakan lampu neon.

Daylight

White balance daylight biasanay disimbolkan dengan gambar matahari, sangat cocok digunakan pada saat di luar ruangan (outdoor) atau pada saat matahari bersinar cerah.

Cloudy

White balance cloudy biasanya disimbolkan dengan gambar awan, sangat cocok digunakan pada saat di luar ruangan dengan kondisi cuaca yang mendung (berawan) atau tidak ada sinar matahari.

Flash

White balance flash biasanya disimbolkan dengan lampu flash, jika memotret menggunakan lampu flash (strobis), gunakanlah white balance ini.

Shade

White balance shade biasanya disimbolkan dengan rumah atau pohon, gunakanlah pada saat memotret di dalam rumah (siang hari) atau ketika berada pada daerah jatuhnya bayangan (bukan sinar matahari langsung).

Cara Setting White Balance Manual

Beberapa kamera menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna). Saya akan membahasnya pada postingan khusus.

White Balance Dalam Fotografi

Ada cara lebih mudah dan sangat akurat yaitu menggunakan expodisc atau kenko, harganya berkisar dari Rp. 800 ribu s/d Rp. 1,5 Juta. Dapat ditemukan di toko-toko kamera besar.

Komposisi Dalam Fotografi, Menguasai Rule of Thirds

Komposisi Dalam Fotografi - Salah satu hal penting yang harus kita kuasai sebelum memotret yaitu menguasai komposisi dalam fotografi. Untuk dapat menghasilkan karya-karya yang indah, ada baiknya kita belajar komposisi dalam fotografi mulai dari sekarang. 

Ada beberapa teman yang bertanya kepada saya seperti ini "Apa pengertian komposisi dalam fotografi?". Mari kita simak lebih jauh mengenai komposisi dalam fotografi.

Pengertian Komposisi Dalam Fotografi


Komposisi di dalam dunia seni diartikan sebagai tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni. Di dalam dunia fotografi ada banyak prinsip komposisi, yang paling sering kita dengar adalah Rule of Thirds. Sebenarnya prinsip komposisi ini tidak wajib harus diterapkan, namun untuk menjadi kreatif di dalam dunia seni, kita harus mengetahui aturan mainnya terlebih dahulu sebelum 'mendobrak'nya.

Belajar Komposisi Rule of Thirds


Pada komposisi Rule of Thirds, sebuah bidang foto dibagi oleh masing-masing 3 buah garis vertical dan horizontal yang membagi ukurannya menjadi 9 bagian sama besar, sehingga pertemuan dari garis vertical tersebut akan menghasilkan 4 titik utama.

Komposisi Dalam Fotografi, Menguasai Rule of Thirds

Dalam Rule of Thirds, dikatakan bahwa ketika kita menempatkan objek utama yang menjadi Point of Interest (PoI) di salah satu titik tersebut maka secara keseluruhan foto akan menjadi balance dan menarik untuk dilihat. Dalam ilmu desain ada teori yang menyatakan bahwa mata manusia secara natural cenderung tertuju pada salah satu titik di atas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga ketika sebuah foto disusun dengan komposisi Rule of Thirds akan lebih menarik karena sejalan dengan cara mata manusia meilihatnya.

Sebenarnya, di dalam fotografi tidak ada larangan untuk menempatkan objek yang menjadi point of interest di bagian tengah foto. Tetapi, kita dapat membuat foto lebih menarik dan optimal dengan tidak menempatkan objek utama di bagian tengah foto sehingga secara tidak langsung akan menarik mata untuk menjelajah foto.

Pada dasarnya, meletakkan objek utama di bagian tengah foto hanya akan membuat mata memusatkan perhatian pada bagian tengah foto sehingga akan tampak datar, kecuali penempatannya dimaksudkan untuk menciptakan representasi dari realitas.

Jadi dengan memahami komposisi Rule of Thirds, kita dapat menentukan sendiri faktor-faktor yang menyusun sebuah foto dan bagaimana kita akan membuat foto yang lebih menarik.

Tips Memotret Menggunakan Handphone

Tips Memotret Menggunakan HP/Handphone - Pada postingan ini saya akan membahas tentang 'tips memotret menggunakan handphone'. Dunia fotografi tidak hanya terbatas pada penggunaan kamera dslr, kita bisa memotret menggunakan kamera apa saja, salah satunya yaitu kamera yang terdapat pada perangkat handphone. Seperti yang kita ketahui bahwa hampir setiap orang memiliki hanphone. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, handphone saat ini sudah berkembang dan dilengkapi dengan fitur-fitur canggih.

Salah satu fitur yang ada di handphone saat ini yaitu terdapat fitur kamera yang memiliki resolusi cukup tinggi dibandingkan beberapa tahun lalu. Meski hasil yang diperoleh ketika memotret menggunakan kamera handphone tidak sebaik menggunakan kamera dslr, namun tetap saja banyak yang menggunakannya.

Tips Memotret Menggunakan Handphone

Berikut tips memotret menggunakan handphone agar hasil yang diperoleh menjadi maksimal.
  • Hindari penggunaan fitur Zoom pada kamera. Kamera yang terdapat pada handphone cenderung memperkecil ukurang objek yang difoto. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, mendekatklah pada objek, jangang menggunakan fitur zoom karena akan menurunkan ketajaman foto.
  • Perhatikan pencahayaan (baca tentang 'pencahayaan dalam fotografi'). Kamera yang ada pada handphone belum secanggih kamera dslr, sehingga memiliki tingkat sensitivitas yang rendah terhadap cahaya. Karena itu foto outdoor biasanya lebih baik kualitas ketajamannya dibandingkan dengan foto indoor jika kita memotret menggunakan kamera handphone.
  • Menjaga kestablian. Saat memotret menggunakan kamera handphone, sangat disarankan untuk menjaga kestablian tangan ketika menekan tombol shutternya. Bisa dilakukan dengan cara menahan nafas sebelum dan sesudah menekan tombol shutter atau dengan alat bantuan lainnya (tongsis).
  • Kuasai konsep komposisi dalam fotografi (baca tentang 'komposisi rule of thirds'). Jika kita menguasai konsep komposisi dengan benar, foto yang kita buat akan semakin menarik dan berbeda dari yang lainnya.
  • Menggunakan resolusi tertinggi. Hampir semua handphone saat ini memiliki settingan untuk mengatur resolusi foto. Dengan menggunakan resolusi yang tinggi, ketajaman dan detail foto akan terlihat lebih baik. Tentunya anda akan membutuhkan memory yang besar jika terus-terusan memotret menggunakan settingan foto resolusi tinggi, karena akan menyita kapasitas memory yang cukup banyak.
  • Menjaga kebersihan lensa. Handphone merupakan alat yang sering kita pegang menggunakan tangan, jagalah lensa kamera handphone tetap bersih dari debu, kotoran atau minyak yang seringkali menempel ketika kita menggunakannya.
  • Mengenali waktu jeda shutter (baca tentang 'shutter speed kamera'). Setiap kamera handphone memiliki fitur yang berbeda, ada kamera yang memerlukan waktu yang lama untuk mengambil sebuah foto. Maka pelajari dengan baik agar tangan kita tetap stabil ketika menekan tombol shutter.
  • Hindari mengedit foto dari handphone. Handphone memiliki beberapa fitur pengolahan foto bawaan yang cukup menarik, tapi cobalah untuk melakukan editing dari komputer. Tentu hasilnya akan lebih menarik (harus memiliki keahlian dasar editing foto).
  • Teruslah memotret. Berbeda ketika kamera masih menggunakan roll film, kita dapat dengan bebas memotret menggunakan kamera handphone di manapun dan kapanpun karena tidak menghabiskan banyak biaya untuk membeli roll film. Jadi kuasai perangkat dan latihlah kemampuan memotret anda.

Cara Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Cara Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR - Postingan kali ini akan membahas tentang cara membersihkan jamur pada lensa kamera dslr (baca juga postingan tentang 'Merawat Kamera, Tips Cara Merawat Kamera Digital dan Lensa'. Selama saya mempelajari fotografi dan membaca banyak diskusi mengenai lensa kamera. Masalah yang seringkali muncul pada lensa kamera dslr adalah mudahnya lensa kamera dslr terkena jamur atau jamuran. 

Lensa kamera dslr yang berjamur biasanya disebabkan karena tempat penyimpanan lensa lembab. Kita tahu bahwa kita tinggal di daerah tropis, di mana tingkat kelembapan cukup tinggi (lebih dari 70%).

Jika musim hujan tiba, tingkat kelembapan tersebut akan naik secara drastis. Ketika kita jarang memotret, maka kemungkinan terbesar yang terjadi adalah lensa dan kamera dslr miliki kita pasti akan menjadi tempat hidup jamur-jamur.

Cara Menghilangkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Jamur yang tumbuh dan berkembang biak pada lensa akan menyebabkan komponen serta optik-optik yang ada di dalam lensa terganggu fungsi mekanismenya.

Bahkan ketika memotret menggunakan lensa yang telah berjamur, kemungkinan hasil yang diperoleh akan tampak bintik hitam yang cukup jelas terlihat pada foto yang dihasilkan.

Cara Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Untuk menghilangkan atau membersihkan jamur pada lensa kamera dlsr ada dua alternatif, yaitu menggunakan jasa servis dan membersihkannya sendiri secara manual. Jika menggunakan jasa servis, tentu kita akan mengeluarkan dana yang cukup lumayan (menurut saya), biasanya berkisar antara 250 ribu atau lebih.

Namun jangan menyerah dulu, ada cara membersihkan jamur pada lensa yang bisa anda lakukan sendiri, mari simak lebih jauh.

Membersihkan Jamur Pada Lensa Kamera DSLR

Berdasarkan pengalaman pribadi sebagai mahasiswa rantauan (ketika saya menulis postingan ini), saya memiliki sebuah lensa kit Nikon (18-55mm) yang telah berjamur karena jarang terpakai.

Karena tidak puas dengan hasil foto yang banyak sekali bintik hitam (ketika memotret landscape), akhirnya saya berniat membongkar lensa kit milik saya secara manual.

Namun sebelum mencoba, saya sarankan jika ingin mencobanya harus ekstra hati-hati. Jika tidak berhati-hati dan terjadi kerusakan maka saya tidak akan bertanggung jawab atas hal ini.

Saya hanya sekedar membagikan, selebihnya keputusan berada di tangan anda. Berikut alat-alat yang diperlukan untuk membersihkan jamur pada lensa kamera dslr secara manual.
  1. Siapkan sebuah obeng kecil, pisau cutter dan jarum.
  2. Lens Pen, cairan pembersih khusus untuk lensa dan kain microfiber.
Jika sudah, silahkan simak langkah-langkahnya seperti video yang saya buat berikut ini.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR - Postingan ini akan membahas cara menguasai mode metering pada kamera dslr. Ini merupakan lanjutan dari postingan sebelumnya tentang konsep dasar metering pada kamera dslr.

Seperti yang pernah saya tulis bahwa, metering pada kamera dslr merupakan alat ukur pada kamera yang membantu kita mengetahui (mengukur) besarnya nilai exposure ketika kita membidik objek.

Maka kali ini kita akan sama-sama belajar mengenai beberapa mode metering yang terdapat pada kamera dslr. Secara umum terdapat tiga jenis mode metering pada kamera dslr saat ini yaitu matrix/evaluative metering, center weighted metering, dan spot/partial metering.

Berikut penjelasan perbedaan untuk masing-masing mode metering pada kamera dslr.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Matrix/Evaluative Metering Pada Kamera DSLR Nikon

Matrix/evaluative metering merupakan mode metering yang sama, pada kamera Nikon dikenal dengan matrix metering, sedangkan pada kamera Canon dikenal dengan evaluate metering.

Merupakan mode metering yang membagi seluruh objek yang ada dalam suatu foto menjadi beberapa bagian, kemudian masing-masing bagian tersebut diukur tingkat gelap-terangnya.

Selain itu, kamera juga lebih memprioritaskan bagian di mana kita meletakkan titik fokus sebagai bagian yang paling penting. Setelah semua informasi yang diperlukan kamera terkumpul, maka selanjutnya kamera mencoba memberikan nilai exposure yang tepat.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Mode matrix/evaluative metering ini sering digunakan dalam kegiatan pemotretan sehari-hari dan pada hampir semua situasi pemotretan normal. Karena dianggap paling akurat, mode matrix/evaluate metering ini sering digunakan oleh para fotografer.

Jadi sebelum mencoba menggunakan mode metering lainnya, alangkah baiknya kita memulainya dengan menguasai mode matrix/evaluative metering ini.

Center Weighted Metering Pada Kamera DSLR Canon


Mode center weighted metering merupakan mode metering pada kamera dslr yang mengukur pantulan atau refleksi cahaya di sekitar titik tengah frame dan mengabaikan bagian atau sudut lainnya.

Dengan begitu kamera akan mengukur nilai exposure pada titik tengah viewfinder dan mengabaikan area lainnya yang mungkin intensitas cahayanya lebih terang dari titik fokus. 

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Berbeda dengan mode matrix/evaluative metering, pada mode center weighted metering ini kamera tidak akan memperhitungkan titik fokus selain di tengah.

Tetapi kamera hanya akan mengukur exposure pada bagian tepat di tengah viewfinder kamera. Biasanya mode center weighted metering ini sering digunakan untuk sesi pemotretan foto close-up.

Spot/Partial Metering Pada Kamera DSLR

Spot metering pada kamera dslr merupakan mode yang mengukur cahaya di sekitar titik fokus dan mengabaikan bagian lainnya atau lebih tepatnya sebesar 3% dari keseluruhan foto. Sedangkan partial metering pada kamera dslr mengukur area yang lebih besar dari spot metering atau sekitar 10% dari keseluruhan foto serta mengabaikan bagian lainnya.

Pada dasarnya prinsip kerja kedua mode metering ini sama saja, yaitu mengukur bagian frame yang menjadi titik fokus lalu mengevaluasi nilai exposure nya dan mengabaikan bagian lainnya. Yang membedakannya hanya luas area nya saja.

Menguasai Mode Metering Pada Kamera DSLR

Spot/partial metering pada kamera dslr biasanya digunakan untuk memotret objek (manusia) yang membelakangi matahari namun berada jauh dari kamera. Sehingga objek hanya merupakan bagian yang kecil dari frame secara keseluruhan.

Jika menggunakan mode selain spot/partial metering, kemungkinan hasil foto yang diperoleh adalah berupa siluet. Karena kamera akan lebih cenderung mengukur cahaya matahari yang mendominasi foto.

Contoh lain penggunaan mode spot/partial metering pada kamera dslr yaitu ketika kita memotret burung di atas pohon yang cukup jauh sebagai objek utama. Karena burung hanya merupakan bagian kecil dari frame, maka dengan penggunaan mode spot/partial metering akan menghasilkan nilai exposure yang tepat. 

Cara Mengubah Mode Metering Pada Kamera DSLR

Untuk kamera jenis dan seri yang berbeda, cara mengubah mode metering tentunya berbeda pula. Saya tidak akan membahasnya panjang lebar di sini karena pembahasannya akan menjadi panjang lebar.

Cara mudah untuk mengubah mode metering pada kamera dslr yaitu dengan membaca buku panduan manual yang anda dapatkan ketika membeli kamera atau dengan mendownload ebook di situ resminya.

Teknik Light Painting, Melukis Gerakan Cahaya

Teknik Light Painting, Melukis Gerakan Cahaya - Sesuai dengan namanya, teknik light painting merupakan teknik yang ada dalam fotografi dimana kita dapat memotret atau 'melukis' gerakan cahaya yang dibentuk sedemikian rupa atau cahaya yang ada secara alami, sehingga menghasilkan foto yang menarik dan kreatif. 

Namun sebelum masuk lebih jauh menyimak tentang teknik light painting ini, alangkah baiknya untuk membaca postingan saya sebelumnya tentang teknik bulb.

Teknik Light Painting Dalam Fotografi

Sebagai seorang pemula dalam dunia fotografi, saya seringkali memotret menggunakan teknik light painting ini, karena memotret dengan menggunakan teknik light painting sangat mengasyikan. Teknik light painting ini merupakan salah satu penggunaan shutter speed kreatif.

Dalam teknik light painting, kamera menggunakan settingan shutter speed dalam waktu yang cukup lama (long exposure) dalam kondisi yang gelap.
Teknik Light Painting, Melukis Gerakan Cahaya
Photo by Petrus Arif
Pada saat diafragma lensa terbuka, kita hanya perlu menyinari area yang menjadi bidang fokus kamera dengan cahaya baik secara sengaja maupun alami, misalnya memotret lampu kendaraan yang melintas dijalanan pada malam hari. Secara sederhana, kita menggunakan sumber cahaya sebagai kuas untuk melukis gerakan cahaya.

Persiapan Memotret Menggunakan Teknik Light Painting

Sebelum masuk kepada cara memotret menggunakan teknik light painting, ada baiknya kita mempersiapkan peralatan yang diperlukan. Di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Tripod yang kokoh.
  • Kamera yang memiliki mode bulb, agar kita dapat lebih leluasa menentukan seberapa lama harus menekan tombol shutter.
  • Alat penghitung waktu: jam tangan atau stopwatch handphone.
  • Sumber cahaya yang berwarna warni agar hasilnya lebih menarik: dapat menggunakan senter, lampu belajar, obor, steel wool, lilin, flash external, lampu laser dan lain-lain.
  • Shutter release jika punya, bisa menggunakan timer secara manual.

Cara Memotret Menggunakan Teknik Light Painting

Ada banyak cara yang digunakan untuk memotret dengan menggunakan teknik light painting ini, jika baru pertama kali maka anda dapat mengikuti panduan berikut ini yang selanjutnya dapat anda kembangkan sendiri.
  • Carilah tempat yang gelap, misalnya di dalam kamar dengan lampu dimatikan.
  • Usahakan tidak ada sumber cahaya lain karena dapat menggangu hasilnya nanti.
  • Tentukan objek foto yang akan disinari dan bagaimana teknik yang anda gunakan untuk menyinarinya nanti. Misalnya menggunakan lampu laser untuk membuat tulisan.
  • Gunakan mode bulb pada settingan kamera (baca di sini).
  • Coba gunakan settingan aperture antara F/4 sampai dengan F/8.
  • Jika menggunakan shutter release, posisikan dalam kondisi terkunci (lock), atau bisa juga meminta bantuan teman untuk menekan tombol shutter release.
  • Jika menggunakan timer, coba sedikit bereksperimen menggunakan shutter speed mulai dari 5 detik sampai 30 detik.
  • Mulailah menyinari objek dengan sumber cahaya tadi dengan pola-pola tertentu sesuai dengan keinginan anda.
  • Usahakan lama penyinaran antara satu area dengan area lainnya sama agar hasilnya lebih merata.
  • Lepas tombol shutter release jika anda merasa sudah merasa yakin dengan hasilnya.
  • Tunggu beberapa saat karena kamera akan memprosesnya (beberapa puluh detik).
  • Lihatlah hasilnya melalui LCD kamera anda.

Memotret dengan menggunakan teknik light painting memerlukan eksperimen berkali kali (try and error) karena tidak semua foto yang dihasilkan pada saat pertama kali akan maksimal dan sesuai dengan yang diinginkan.

Gunakanlah alat penghitung waktu sebagai patokan untuk membantu anda dalam bereksperimen ketika memotret dengan menggunakan teknik light painting ini.

Jika anda tertarik melihat foto-foto hasil memotret menggunakan teknik light painting, dapat di lihat di sini. Semoga anda bersemangat untuk mempelajarinya dan selamat bereksperimen!

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed - Sudah pernahkah anda mendengar istilah bulb ? Apa sih sebenarnya arti bulb itu? 

Silahkan nyalakan kamera anda dan ubah shooting mode kamera ke manual (M) lalu kurangi nilai shutter speed dengan menggunakan switch yang ada di body kamera sampai mentok. 

Maka anda akan sampai pada mode bulb, kalau tidak menemukan mode bulb berarti arahnya terbalik maka silahkan dicek lagi. :)

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed

Memahami Mode Bulb

Bulb merupakan sebuah mode yang tersedia pada kamera dslr yang memungkinkan kita memotret dengan shutter speed di atas 30 detik atau bahkan lebih sesuai dengan keinginan kita. Pada umumnya, kamera dslr yang kita miliki memiliki rentang shutter speed maksimal selama 30 detik.

Teknik Bulb, Berkreasi Dengan Shutter Speed


Dengan adanya mode bulb ini, memungkinkan kita memotret dengan menggunakan shutter speed di atas itu atau selama yang kita mau. Kenapa dinamakan bulb? Menurut informasi yang saya baca, dahulu para fotografer menggunakan gelembung angin (bulb) dalam menekan mekanisme shutter sehingga terbuka diafragma lensa terbuka.

Kapan Mode Bulb Digunakan?

Teknik memotret menggunakan mode bulb biasanya dilakukan tergantung dari berbagai kondisi di antaranya sebagai berikut.
  • Saat memotret kembang api di malam hari.
  • Saat memotret trail of light: lampu kendaraan atau binting di langit.
  • Saat memotret malam hari pada kondisi cahaya yang gelap menggunakan settingan aperture antara F/11 s/d F/22. 
  • Saat memotret petir di sore atau malam hari.
  • Saat memotret light painting.
  • Memotret benda-benda luar angkasa di malam hari (milkyway).
  • Intinya digunakan saat memotret dengan menggunakan shutter speed lambat (long exposure).

Dengan berbagai kondisi di atas, hal penting yang harus diperhatikan bahwa meskipun menggunakan shutter speed yang lambat, tetapi nilai exposure dari foto yang dihasilkan tidak terlalu terang atau redup. Tentunya tidak mudah saat pertama kali mencobanya, maka dari itu diperlukan banyak latihan karena di sini lah letak seni memotret dengan teknik bulb. :)

Persiapan Memotret Dengan Teknik Bulb

Sebelum mulai memotret dengan teknik bulb, tentunya ada hal-hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu, di antaranya sebagai berikut.
  • Tripod yang kokoh. Kecuali jika anda ingin menciptakan foto abstrak yang cuma anda sendiri mengerti maksudnya.
  • Menggunakan remote shutter release dengan mekanisme pengunci.
  • Timer, bisa menggunakan stopwatch di handphone atau jam tangan.
  • Settingan ISO kamera serendah mungkin.
  • Batrai cadangan, karena menggunakan shutter speed yang lambat akan menguras sumberdaya.
  • Memory Card cadangan, karena data nya akan cukup besar kapasitasnya.
  • Cemilan dan minuman, saat menunggu exposure yang lama. :)


Cara Memotret Dengan Teknik Bulb

Setelah semua persiapan memotret dengan teknik bulb yang telah dijelaskan di atas. Berikut ini cara memotret dengan menggunakan teknik bulb.
  • Pastikan kondisi cahaya sangat minim (malam hari). Anggap saja kita berada di atas gedung dan ingin memotret lalu lintas kendaraan di jalan raya.
  • Pasang kamera pada Tripod atau penyangga yang kokoh.
  • Ubah shooting mode ke Manual (M).
  • Setting bukaan diafragma lensa (Aperture) ke F11 atau lebih.
  • Ubah shutter mode menggunakan Timer (asumsikan dalam hal ini kita tidak memiliki peralatan shutter release).

    Saya sarankan nilainya disetting 10 detik, agar jeda antara kita menekan tombol shutter secara penuh sampai kamera mulai memotret objek semakin lama. Sehingga meminimalkan guncangan pada kamera saat kita menekan tombol shutter.

    Bidik objek (dalam hal ini kendaraan yang sedang melintas) sampai mendapatkan fokus yang jernih menggunakan switch auto focus yang terletak pada bagian lensa.
  • Setelah mendapatkan fokus, ubah switch pada bagian lensa ke manual focus.
  • Ubah nilai Shutter Speed sesuai yang kita inginkan misalnya 10 detik atau lebih (di sinilah kita melakukan eksperimen). Akan ada banyak trial & error saat pertama kali mencoba sampai kita menemukan nilai Shutter Speed yang tepat (bergantung pada foto seperti apa yang ingin kita hasilkan).

    Tidak semua settingan Shutter Speed akan sama ketika kita memotret pada kondisi yang relatif sama. Jadi pada intinya, pada tahapan ini bergantung pada kreativitas dan keinginan kita masing-masing.
  • Setelah itu mulailah menekan tombol shutter secara penuh dan biarkan kamera melakukan pengambilan gambar serta pemrosesan foto. Mungkin akan diperlukan waktu beberapa puluh detik sampai foto berhasil diproses.

    Biarkan kamera melakukan tugasnya, silahkan tunggu sampai selesai. Jangan matikan kamera pada saat pemrosesan foto karena dapat berakibat terjadi kerusakan pada kamera.
  • Jika hasilnya masih kurang sesuai dengan keinginan kita. Silahkan bereksperimen dengan mengubah nilai bukaan diafragma lensa (Aperture) dan atau nilai Shutter Speed sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
Nah, demikianlah tadi ulasan tentang Teknik Bulb dan berkreasi dengan Shutter Speed. Silahkan perbanyak eksperimen dan latihan. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca postingan ini. Jika ada yang kurang jelas, silahkan berkomentar.