Teknik Fotografi: Belajar Memotret Matahari Terbit dan Terbenam (Sunrise & Sunset)

Teknik Fotografi: Belajar Memotret Matahari Terbit dan Terbenam (Sunrise & Sunset) - Kali ini saya akan membahas tentang belajar cara memotret matahari terbit dan terbenam atau dalam istilah lainnya yaitu membuat foto atau gambar sunrise & sunset. Sebelum masuk lebih dalam, saya memohon maaf yang sebsar-besarnya kepada sobat pembaca sekalian yang sudah lama menunggu tulisan-tulisan terbaru saya. Selama beberapa bulan terakhir saya harus disibukkan dengan urusan pekerjaan sehingga ada beberapa kewajiban yang tidak dapat saya tinggalkan, yang pada akhirnya membuat saya kesulitan membagi waktu untuk menulis.

Dalam belajar fotografi, saya seringkali memanfaatkan alam ciptaan Tuhan yang begitu indah untuk mengasah skill fotografi. Bisa dikatakan bahwa saya sangat menyukai fotografi jenis landscape, di mana ketika memotret landscape pasti tidak pernah lepas dari yang namanya memotret matahari terbit (sunrise) atau terbenam (sunset). Ada keasyikan tersendiri dari memotret matahari yang baru terbit maupun yang akan terbenam.

Teknik Fotografi: Belajar Memotret Matahari Terbit dan Terbenam (Sunrise & Sunset)

Memotret sunrise membuat kita dapat bangun lebih pagi dan menikmati segarnya udara sembari belajar memotret macro (serangga, bunga, embun, dsb). Sedangkan memotret sunset, sambil menyegarkan pikiran setelah seharian beraktifitas sambil menunggu matahari tenggelam, apalagi jika dilakukan dengan teman-teman sehobi. Sudah tentu, ada banyak hal positif yang kita dapatkan.

Belajar cara memotret matahari terbit (sunrise) atau terbenam (sunset) sebenarnya hampir sama saja, karena suhu warna yang bersumber dari cahaya matahari memiliki titik yang relatif sama (akan saya bahas tentang Suhu atau Temperatur Warna pada postingan lainnya). Namun kecenderungan ketika matahari terbit dan akan terbenam, suhu warna yang baik adalah bersifat hangat (kekuningan).

Teknik Fotografi: Belajar Memotret Matahari Terbit dan Terbenam (Sunrise & Sunset)

Teknik Memotret Matahari Terbit dan Terbenam

Sebelum memotret, persiapkan alat penyangga kamera (tripod) karena kita akan sering menggunakan shutter speed yang lambat. Setting bukaan lensa dengan nilai F/7.1 atau di atasnya. Shutter speed bergantung pada hasil akhir foto seperti apa yang kita inginkan. Jika ingin memotret siluet (bayangan objek) yang background nya agak redup, ada baiknya menggunakan shutter speed cepat. Namun jika ingin memotret pemandangan secara keseluruhan dengan detail dan warna yang jelas, ada baiknya menggunakan shutter speed lambat, untuk itulah tripod digunakan.

Selanjutnya silahkan berkreasi, kira-kira foto seperti apa yang ingin kita hasilkan. Cobalah dimulai dengan shutter speed cepat menuju shutter speed lambat atau sebaliknya, dan ciptakanlah foto yang indah sesuai dengan yang kita inginkan.

Nah, itulah tadi teknik fotografi singkat yang dapat saya bagikan kali ini tentang belajar cara memotret matahari terbit dan terbenam (sunset & sunrise). Semoga postingan ini membantu sobat pembaca sekalian untuk lebih semangat belajar fotografi.

Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula

Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula - Untuk mendalami dunia fotografi, ada teknik-teknik dasar untuk pemula yang harus dipelajari. Menurut saya pribadi, yang tentunya masih pemula dalam dunia fotografi, selain dipelajari teknik-teknik dasar untuk pemula tersebut ada baiknya untuk diterapkan ketika kita mulai terjun ke lapangan dan memotret. Karena jika hanya membaca teori tanpa praktik, maka percuma saja mempelajari fotografi.

Teknik Fotografi Pemula

Sebenarnya banyak sekali teknik-teknik dasar yang disarankan oleh mereka yang telah berpengalaman dalam bidang ini. Kali ini saya akan membaginya dalam beberapa poin penting. Berikut merupakan teknik fotografi dasar untuk pemula yang wajib teman-teman kuasai.


Exposure dalam fotografi menunjukan seberapa banyak cahaya diserap oleh sensor kamera ketika kita menekan tombol shutter. Banyaknya cahaya yang diserap tersebut menentukan foto seperti apa yang kita hasilkan. Jika terlalu banyak, maka foto yang kita hasilkan akan menjadi terang dari kondisi normalnya atau biasanya dikenal dengan istilah Overexposure.

Sedangkan jika terlalu sedikit cahaya yang diserap, maka foto yang kita hasilkan akan menjadi gelap dari kondisi normalnya atau biasa disebut Underexposure. Jadi jangan heran ketika pertama kali memotret dengan kamera dslr atau sejenisnya (dengan mode manual atau semi manual), foto yang kita hasilkan tidak sesuai dengan harapan.

Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula

Bagaimana mensiasati hal tersebut? Cara termudah adalah dengan menguasai konsep dan settingan shutter speed, iso dan aperture pada kamera yang teman-teman pakai. 


ISO dalam fotografi merupakan tingkat kemampuan atau sensitivitas sensor kamera dalam menyerap cahaya yang masuk melalui lensa ketika kita menekan tombol shutter. Dari pengertiannya kita dapat menarik kesimpulan bahwa ISO dapat kita ubah tingkat sensitivitasnya pada kamera menurut keinginan kita, maka kuasailah settingan kamera yang teman-teman miliki saat ini.

Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula

Dalam penggunaan ISO, tentu semakin kecil angka pada settingan maka semakin kecil tingkat sensitivitasnya atau gampangnya semakin redup pula foto yang kita hasilkan. Bagaimana dengan penggunaan settingan ISO tinggi? Kebalikannya dari penggunaan settingan ISO rendah, hanya saja ada beberapa pertimbangan yang harus teman-teman ingat.

Semakin kecil ISO yang digunakan, maka semakin baik kualitas foto yang dihasilkan, hal ini disebabkan karena noise yang dihasilkan juga sedikit. Hal berlaku kebalikannya ketika memotret menggunakan ISO tinggi.

Menguasai Konsep Shutter Speed

Shutter Speed menunjukkan seberapa lama lubang sensor kamera terbuka dan menyerap cahaya ketika tombol shutter ditekan sampai menghasilkan gambar. Semakin lama settingan shutter speed yang kita gunakan maka semakin banyak cahaya yang diserap atau semakin terang, berlaku juga untuk kebalikannya. Bagaimana ketika kita memotret dalam kondisi yang gelap dan settingan ISO yang rendah? Selain aperture, settingan shutter speed ini juga sangat membantu dalam menghasilkan foto dengan nilai exposure yang tepat.

Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula

Terlepas dari pada itu, ada hal penting yang harus diingat bahwa semakin panjang waktu yang digunakan pada settingan shutter speed, maka semakin rentan foto yang dihasilkan menjadi blur karena disebabkan oleh guncangan. Secara teoritis, tangan manusia akan menghasilkan foto yang blur jika menggunakan settingan di bawah 1/80 atau lebih lama.

Untuk mensiasati hal tersebut maka diperlukan bantuan dudukan kamera atau tripod. Shutter speed sendiri dapat dikreasikan untuk membuat foto dengan efek tertentu yang dramatis, teknik ini dikenal dengan istilah low speed.

Menguasai Konsep Aperture

Aperture adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar lensa terbuka ketika sensor kamera menyerap cahaya yang masuk melalui lensa, biasanya disebut dengan bukaan lensa. Semakin besar bukaan lensa maka foto yang dihasilkan semakin terang dan memiliki area ketajaman yang sempit.
Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula
Begitu juga sebaliknya, semakin kecil bukaan lensa maka foto yang dihasilkan semakin redup dan memiliki area ketajaman yang luas. Area ketajaman foto ini biasanya dikenal dengan istilah Depth of Field.

Menguasai Komposisi Rule Of Thirds

Komposisi di dalam dunia seni diartikan sebagai tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni. Di dalam fotografi dikenal dengan istilah komposisi Rule Of Thirds.

Pada komposisi Rule of Thirds, sebuah bidang foto dibagi oleh masing-masing 3 buah garis vertical dan horizontal yang membagi ukurannya menjadi 9 bagian sama besar, sehingga pertemuan dari garis vertical tersebut akan menghasilkan 4 titik utama.

Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula

Dalam Rule of Thirds, dikatakan bahwa ketika kita menempatkan objek utama yang menjadi Point of Interest (PoI) di salah satu titik tersebut maka secara keseluruhan foto akan menjadi balance dan menarik untuk dilihat.

Dalam ilmu desain ada teori yang menyatakan bahwa mata manusia secara natural cenderung tertuju pada salah satu titik di atas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga ketika sebuah foto disusun dengan komposisi Rule of Thirds akan lebih menarik karena sejalan dengan cara mata manusia meilihatnya.

Nah, demikian lah tadi postingan tentang 'Teknik Fotografi, Belajar Teknik Fotografi Dasar Untuk Pemula' yang dapat saya bagikan kali ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Selamat belajar dan selamat memotret. :)

Fotografi Landscape, Tips Dasar Memotret Landscape Pemula

Fotografi Landscape, Tips Dasar Memotret Landscape Pemula - Fotografi landscape adalah fotografi yang lebih memfokuskan pada pemotretan pada area yang luas yang di dalamnya memuat banyak sekali komposisi. Foto-foto yang termasuk dalam fotografi landscape meliputi foto panorama, alam dan arsitektur bangunan.

Menurut saya secara pribadi, jika ingin mendalami dunia fotografi kita harus menguasai tips dasar memotret landscape. Karena ketika kita sudah masuk lebih dalam di dunia fotografi, kita akan sering bepergian ke tempat-tempat baru yang memiliki panorama begitu indah. Dengan menguasai tips dasar fotografi landscape, paling tidak kita dapat membuat foto landscape yang baik serta tidak mengalami kesulitan-kesulitan dalam memotret landscape.

Fotografi Landscape, Tips Dasar Memotret Landscape Pemula


Berikut ini merupakan tips dasar memotret landscape untuk pemula yang wajib untuk dipersiapkan sebelum anda memotret landscape atau bepergian ke tempat-tempat yang memiliki panorama indah yang siap untuk dipotret.

Menggunakan Lensa Wide Angle


Lensa wide angle merupakan lensa yang memiliki focal length yang pendek sehingga area perspektif foto yang diperoleh menjadi lebih luas (baca postingan tentang "focal length kamera dslr"). Dalam memotret landscape jika anda memiliki budget lebih, belilah lensa wide angle yang secara khusus untuk memotret landscape. "Bagaimana jika ingin memotret landscape tapi tidak memiliki lensa wide angle?"

Sebenarnya tidak ada aturan mutlak untuk memotret landscape harus menggunakan lensa wide. Setiap pembelian kamera baru biasanya kita mendapatkan lensa bawaan atau lensa kit (dengan focal length 18-55mm), kita dapat menggunakan panjang fokal lensa terpendek untuk memotret landscape (pada focal length 18mm).

Menggunakan Tripod


Tripod merupakan salah satu peralatan yang harus dimiliki jika ingin memotret landscape untuk mengurangi blur pada foto ketika kita mengambil gambar. Meski sebagian besar lensa yang ada saat ini memiliki vibrate reduction atau image stabilization, hasil foto yang blur akan cukup menjadi masalah ketika kita memotret menggunakan shutter speed yang lambat.

Salah satu contohnya ketika kita memotret landscape di mana terdapat air terjun atau awan, ketika kita ingin 'menangkap' gerakan air atau awan tersebut dengan shutter speed yang lambat, maka sangat mungkin terjadinya guncangan pada kamera yang disebabkan oleh tangan kita atau angin yang berhembus (terutama di pantai). Maka milikilah tripod yang kokoh meski harus merogoh kantong, karena hasilnya akan sangat memuaskan.

Menggunakan Filter Lensa


Filter lensa merupakan salah satu peralatan penting untuk memotret landscape, terutama ketika kita memotret landscape pada kondisi cahaya dengan intensitas yang tinggi (pagi sampai dengan sore hari). Biasanya filter yang wajib dimiliki untuk memotret landscape yaitu filter CPL, filter ND dan Filter GND (baca postingan tentang "filter lensa").

Menguasai Konsep Depth Of Field


Prinsip utama dalam fotografi landscape yaitu menghasilkan foto dengan area persektif yang luas serta tajam di semua area. Pilihlah settingan bukaan lensa yang kecil (angka f besar), biasanya berkisar antara F/8 sampai dengan F/18 tergantung pada intensitas cahaya dan efek seperti apa yang ingin kita buat. Namun hal penting yang harus diperhatikan yaitu jika menggunakan bukaan lensa yang sangat kecil (di atas F/20) akan menimbulkan efek softness atau yang biasa disebut dengan difraksi, jadi pertimbangkanlah.

Menentukan Perspektif 


Perspektif dalam memotret bagi setiap orang secara umum pasti berbeda, cobalah untuk memotret landscape dengan perspektif yang berbeda dari biasanya. Sangat direkomendasikan sekali bagi anda menguasi komposisi dalam fotografi. Jika sudah menguasai dua hal tersebut dengan baik, maka anda akan merasakan sendiri manfaatnya nanti.

Misalnya di suatu tempat yang sering dikunjungi orang banyak, potretlah dengan sudut pandang atau view yang berbeda dari orang lain. Dengan membuat perspektif yang berbeda pada lokasi 'sejuta umat' tersebut, tentu foto kita akan memiliki kesan tersendiri yang khas. Percayalah, foto anda akan memberikan warna yang berbeda bagi orang lain yang melihatnya.

Menentukan Spot, Waktu dan Cuaca


Spot (lokasi), waktu dan cuaca merupakan unsur yang sangat penting dalam memotret landscape. Banyak fotografer yang mendalami dunia fotografi landscape yang menghabiskan waktu untuk menentukan lokasi dan waktu serta perubahan cuaca ketika akan memotret. Jika anda memiliki banyak waktu, cobalah untuk meninjau lokasi yang akan digunakan untuk memotret dan potretlah beberapa area tertentu untuk memperoleh informasi lebih mengenai lokasi tersebut.

Setelah itu komposisikan foto yang nantinya akan anda potret berdasarkan referensi yang telah ada. Selanjutnya pilihlah waktu yang tepat jika anda ingin mendapatkan efek tertentu dari foto, misalnya pada pagi atau sore hari sehingga foto yang dihasilkan nanti menjadi maksimal.

Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro - Postingan kali ini saya akan menulis tentang "tips foto macro, belajar memotret macro". Macro dalam fotografi merupakan salah satu 'aliran' yang secara khusus memotret objek-objek kecil, baik itu benda hidup atau mati (embun, bunga dll), hewan maupun tumbuhan yang ukurannya kecil. Karena di dalam fotografi, setiap orang memiliki hobi yang berbeda-beda dalam memotret objek. Ada yang gemar memotret landscape (pemandangan), manusia (model, human interest dll), macro dan lain-lain. Saya sendiri secara pribadi lebih senang memotret landscape, human interest dan macro.

Tips Foto Macro Dengan Kamera DSLR

Beberapa waktu lalu, beberapa teman bertanya kepada saya (yang masih pemula ini) tentang bagaimana cara atau tips memotret dengan kamera dslr. Pada dasarnya, secara umum para pencinta foto macro yang memotret dengan kamera dslr menggunakan lensa macro khusus dengan settingan kamera yang Depth of Field (DoF) nya sempit atau angka F nya kecil (bukaan lensa besar). Bingung? coba baca kembali postingan  yang pernah saya tulis tentang "Arperture Kamera".
Belajar Fotografi Pemula
Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

Tips Foto Macro Dengan Lensa Kit

Bagaimana jika kita ingin memotret macro tapi tidak memiliki lensa khusus macro? Bagaimana cara memotret macro dengan lensa kit? Saya sendiri tidak memiliki lensa khusus macro sampai saat ini (masih anak kuliahan). Saya menggunakan lensa kit atau terkadang menggunakan lensa fix (35mm). Ada banyak alternatif yang bisa dicoba bagi anda yang tidak memiliki lensa macro khusus. Belilah aksesoris khusus seperti filter close up (filter pembesar), reverse ring, extension tube dan lain-lain. Lalu bagaimana jika kita tidak punya salah satu aksesoris tersebut? Baliklah lensa dan tahan menggunakan tangan. :D
Belajar Fotografi Pemula
Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

Saya pernah memotret dengan membalikan lensa dan ditahan dengan tangan, prinsipnya sama dengan reverse ring tapi sedikit lebih sulit karena tangan akan terasa lelah. Berikut foto macro yang pernah saya potret dengan cara membalik lensa dan menahannya dengan tangan kosong (tanpa reverse ring).
Belajar Fotografi Pemula
Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

Tips Foto Macro Memotret Serangga

Sebelum memotret macro seperti serangga, alangkah baiknya untuk mempelajari siklus hidup serangga tersebut dengan baik. Dengan begitu kita tahu di mana tempat yang mudah untuk menemukannya, karena akan terasa sulit untuk menemukan objek yang ingin dipotret jika kita tidak mengetahui dengan baik informasi tentang serangga tersebut. Selain itu juga kita dapat mengetahui rentang waktu kapan serangga tersebut makan, kawin dan lain-lain.
Belajar Fotografi Pemula
Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

Bangunlah lebih pagi sebelum matahari terbit. Kebanyakan serangga mudah ditemukan bahkan untuk dipotret ketika waktu masih pagi, karena tubuh dan sayap serangga masih diselimuti embun. Sehingga biasanya serangga tidak bisa terbang dengan bebas dan lebih terkesan jinak. Selain itu kita bisa memotret embun yang banyak sekali jumlahnya dengan mudah. Waktu yang saya sarankan untuk memotret macro yaitu antara pukul 5.30 s/d 9.00 pagi. Ketika matahari sudah terbit, serangga tersebut akan berburu dan mencari makanan. Jadi sudah sedikit menantang, karena mulai liar beterbangan kesana kemari.
Belajar Fotografi Pemula
Tips Foto Macro, Belajar Memotret Macro

White Balance Dalam Fotografi

White Balance Dalam Fotografi - Apa itu white balance? Mengapa kita harus menguasai white balance? Bagaimana memilih white balance yang tepat? Postingan kali ini akan membahas secara tuntas tentang "white balance dalam fotografi".

Untuk menghasilkan karya dalam fotografi yang menarik, white balance memberikan pengaruh yang sangat besar pada hasil akhir foto kita. Sangat penting untuk mengerti white balance dalam fotografi karena jika kita tidak menguasainya dengan baik, tentu hasil foto kita akan menjadi kurang maksimal.

Pengertian White Balance Dalam Fotografi

Pengertian white balance dalam fotografi yaitu suatu pengaturan pada kamera yang menentukan keseimbangan warna pada foto yang akan dihasilkan. Pengaturan white balance inilah mempengaruhi suhu warna (keadaan cahaya) pada foto ketika kita menekan tombol shutter pada saat membidik objek.

Mengenal White Balance Dalam Fotografi

White balance juga dapat diartikan sebagai kemampuan kamera dalam membaca/menterjemahkan warna putih berdasarkan sumber cahaya yang ada. Sumber cahaya mempengaruhi kemampuan kamera dalam membaca warna putih, karena setiap sumber cahaya mempunyai suhu yang berbeda (menggunakan satuan Kelvin).

White Balance Dalam Fotografi

Sebagai contoh, pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu neon cenderung berwarna kebiru-biruan atau dingin. Sedangkan pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu bohlam cenderung berwarna kekuning-kuningan atau hangat. Dengan menggunakan pengaturan white balance yang tepat, kita dapat menghasilkan foto yang memiliki suhu warna netral meskipun berada di salah satu kondisi pencahayaan di atas.


Menentukan White Balance Pada Kamera DSLR

Hampir semua kamera dslr bahkan smartphone saat ini memiliki fitur preset white balance. Berikut beberapa preset white balance yang dapat kita gunakan.

Auto

Kamera akan secara otomatis menebak suhu warna melalui sensor yang tertanam pada kamera. White balance auto ini seringkali digunakan pada banyak kondisi, namun tidak semua kondisi memberikan hasil yang baik dengan preset auto ini (misalnya foto sunrise/sunset).

Tungsten

White balance tungsten biasanya disimbolkan dengan warna bohlam, sangat cocok digunakan pada ruangan dengan kondisi pencahayaan yang menggunakan lampu bohlam.

Flourscent

White balance flourscent biasanya disimbolkan dengan lampu neon, sangat cocok digunakan pada ruangan dengan kondisi pencahayaan yang menggunakan lampu neon.

Daylight

White balance daylight biasanay disimbolkan dengan gambar matahari, sangat cocok digunakan pada saat di luar ruangan (outdoor) atau pada saat matahari bersinar cerah.

Cloudy

White balance cloudy biasanya disimbolkan dengan gambar awan, sangat cocok digunakan pada saat di luar ruangan dengan kondisi cuaca yang mendung (berawan) atau tidak ada sinar matahari.

Flash

White balance flash biasanya disimbolkan dengan lampu flash, jika memotret menggunakan lampu flash (strobis), gunakanlah white balance ini.

Shade

White balance shade biasanya disimbolkan dengan rumah atau pohon, gunakanlah pada saat memotret di dalam rumah (siang hari) atau ketika berada pada daerah jatuhnya bayangan (bukan sinar matahari langsung).

Cara Setting White Balance Manual

Beberapa kamera menyediakan fasilitas setting white balance manual. Setting manual adalah cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita. Ini biasanya terjadi dalam pemotretan dengan sumber pencahayaan yang lebih kompleks (lebih dari satu jenis temperatur warna). Saya akan membahasnya pada postingan khusus.

White Balance Dalam Fotografi

Ada cara lebih mudah dan sangat akurat yaitu menggunakan expodisc atau kenko, harganya berkisar dari Rp. 800 ribu s/d Rp. 1,5 Juta. Dapat ditemukan di toko-toko kamera besar.

Komposisi Dalam Fotografi, Menguasai Rule of Thirds

Komposisi Dalam Fotografi - Salah satu hal penting yang harus kita kuasai sebelum memotret yaitu menguasai komposisi dalam fotografi. Untuk dapat menghasilkan karya-karya yang indah, ada baiknya kita belajar komposisi dalam fotografi mulai dari sekarang. 

Ada beberapa teman yang bertanya kepada saya seperti ini "Apa pengertian komposisi dalam fotografi?". Mari kita simak lebih jauh mengenai komposisi dalam fotografi.

Pengertian Komposisi Dalam Fotografi


Komposisi di dalam dunia seni diartikan sebagai tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni. Di dalam dunia fotografi ada banyak prinsip komposisi, yang paling sering kita dengar adalah Rule of Thirds. Sebenarnya prinsip komposisi ini tidak wajib harus diterapkan, namun untuk menjadi kreatif di dalam dunia seni, kita harus mengetahui aturan mainnya terlebih dahulu sebelum 'mendobrak'nya.

Belajar Komposisi Rule of Thirds


Pada komposisi Rule of Thirds, sebuah bidang foto dibagi oleh masing-masing 3 buah garis vertical dan horizontal yang membagi ukurannya menjadi 9 bagian sama besar, sehingga pertemuan dari garis vertical tersebut akan menghasilkan 4 titik utama.

Komposisi Dalam Fotografi, Menguasai Rule of Thirds

Dalam Rule of Thirds, dikatakan bahwa ketika kita menempatkan objek utama yang menjadi Point of Interest (PoI) di salah satu titik tersebut maka secara keseluruhan foto akan menjadi balance dan menarik untuk dilihat. Dalam ilmu desain ada teori yang menyatakan bahwa mata manusia secara natural cenderung tertuju pada salah satu titik di atas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga ketika sebuah foto disusun dengan komposisi Rule of Thirds akan lebih menarik karena sejalan dengan cara mata manusia meilihatnya.

Sebenarnya, di dalam fotografi tidak ada larangan untuk menempatkan objek yang menjadi point of interest di bagian tengah foto. Tetapi, kita dapat membuat foto lebih menarik dan optimal dengan tidak menempatkan objek utama di bagian tengah foto sehingga secara tidak langsung akan menarik mata untuk menjelajah foto.

Pada dasarnya, meletakkan objek utama di bagian tengah foto hanya akan membuat mata memusatkan perhatian pada bagian tengah foto sehingga akan tampak datar, kecuali penempatannya dimaksudkan untuk menciptakan representasi dari realitas.

Jadi dengan memahami komposisi Rule of Thirds, kita dapat menentukan sendiri faktor-faktor yang menyusun sebuah foto dan bagaimana kita akan membuat foto yang lebih menarik.

Tips Memotret Menggunakan Handphone

Tips Memotret Menggunakan HP/Handphone - Pada postingan ini saya akan membahas tentang 'tips memotret menggunakan handphone'. Dunia fotografi tidak hanya terbatas pada penggunaan kamera dslr, kita bisa memotret menggunakan kamera apa saja, salah satunya yaitu kamera yang terdapat pada perangkat handphone. Seperti yang kita ketahui bahwa hampir setiap orang memiliki hanphone. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, handphone saat ini sudah berkembang dan dilengkapi dengan fitur-fitur canggih.

Salah satu fitur yang ada di handphone saat ini yaitu terdapat fitur kamera yang memiliki resolusi cukup tinggi dibandingkan beberapa tahun lalu. Meski hasil yang diperoleh ketika memotret menggunakan kamera handphone tidak sebaik menggunakan kamera dslr, namun tetap saja banyak yang menggunakannya.

Tips Memotret Menggunakan Handphone

Berikut tips memotret menggunakan handphone agar hasil yang diperoleh menjadi maksimal.
  • Hindari penggunaan fitur Zoom pada kamera. Kamera yang terdapat pada handphone cenderung memperkecil ukurang objek yang difoto. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, mendekatklah pada objek, jangang menggunakan fitur zoom karena akan menurunkan ketajaman foto.
  • Perhatikan pencahayaan (baca tentang 'pencahayaan dalam fotografi'). Kamera yang ada pada handphone belum secanggih kamera dslr, sehingga memiliki tingkat sensitivitas yang rendah terhadap cahaya. Karena itu foto outdoor biasanya lebih baik kualitas ketajamannya dibandingkan dengan foto indoor jika kita memotret menggunakan kamera handphone.
  • Menjaga kestablian. Saat memotret menggunakan kamera handphone, sangat disarankan untuk menjaga kestablian tangan ketika menekan tombol shutternya. Bisa dilakukan dengan cara menahan nafas sebelum dan sesudah menekan tombol shutter atau dengan alat bantuan lainnya (tongsis).
  • Kuasai konsep komposisi dalam fotografi (baca tentang 'komposisi rule of thirds'). Jika kita menguasai konsep komposisi dengan benar, foto yang kita buat akan semakin menarik dan berbeda dari yang lainnya.
  • Menggunakan resolusi tertinggi. Hampir semua handphone saat ini memiliki settingan untuk mengatur resolusi foto. Dengan menggunakan resolusi yang tinggi, ketajaman dan detail foto akan terlihat lebih baik. Tentunya anda akan membutuhkan memory yang besar jika terus-terusan memotret menggunakan settingan foto resolusi tinggi, karena akan menyita kapasitas memory yang cukup banyak.
  • Menjaga kebersihan lensa. Handphone merupakan alat yang sering kita pegang menggunakan tangan, jagalah lensa kamera handphone tetap bersih dari debu, kotoran atau minyak yang seringkali menempel ketika kita menggunakannya.
  • Mengenali waktu jeda shutter (baca tentang 'shutter speed kamera'). Setiap kamera handphone memiliki fitur yang berbeda, ada kamera yang memerlukan waktu yang lama untuk mengambil sebuah foto. Maka pelajari dengan baik agar tangan kita tetap stabil ketika menekan tombol shutter.
  • Hindari mengedit foto dari handphone. Handphone memiliki beberapa fitur pengolahan foto bawaan yang cukup menarik, tapi cobalah untuk melakukan editing dari komputer. Tentu hasilnya akan lebih menarik (harus memiliki keahlian dasar editing foto).
  • Teruslah memotret. Berbeda ketika kamera masih menggunakan roll film, kita dapat dengan bebas memotret menggunakan kamera handphone di manapun dan kapanpun karena tidak menghabiskan banyak biaya untuk membeli roll film. Jadi kuasai perangkat dan latihlah kemampuan memotret anda.