Metering Pada Kamera DSLR - Sebagai seorang pemula dalam fotografi (seperti saya), pernahkah anda mendengar istilah metering pada kamera dslr? Apa fungsi metering pada kamera? Bagaimana cara kerja metering pada kamera? Sebelum memulai memotret, penting sekali untuk memahami metering pada kamera dslr. Pada dasarnya metering pada kamera DSLR ini sangat erat kaitannya dengan konsep exposure (penggunaan shutter speed, aperture dan iso).
Jika exposure adalah istilah yang digunakan untuk menentukan seberapa banyak cahaya diserap oleh sensor kamera melalui lensa. Maka metering ini merupakan alat ukur yang membantu kita mengetahui besarnya nilai exposure saat kita membidik objek.
Dengan kata lain, metering pada kamera dslr digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dilihat oleh lensa kamera.
Jika exposure adalah istilah yang digunakan untuk menentukan seberapa banyak cahaya diserap oleh sensor kamera melalui lensa. Maka metering ini merupakan alat ukur yang membantu kita mengetahui besarnya nilai exposure saat kita membidik objek.
Dengan kata lain, metering pada kamera dslr digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dilihat oleh lensa kamera.
Fungsi Metering Pada Kamera DSLR
Fungsi metering pada kamera dslr adalah untuk menghasilkan foto yang memiliki nilai exposure yang tepat, sehingga foto yang dihasilkan tidak terlalu terang (overexposure) atau terlalu redup (underexposure).
Selain itu metering pada kamera dslr juga berfungsi untuk melakukan pengambilan gambar (yang sama) tapi dengan nilai exposure yang berbeda, teknik ini biasanya untuk membuat gambar yang memiliki area dinamis yang lebar atau biasa dikenal dengan istilah HDR (high dynamic range), tentunya memerlukan olah digital lebih lanjut.
Cara Membaca Metering Pada Kamera DSLR
Informasi metering pada kamera ini dapat dilihat melalui layar kamera atau jendela bidikan (viewfinder). Biasanya terletak di bagian tengah bawah, seperti meteran atau penggaris. Perhatikan contoh gambar berikut.Pada contoh di atas, metering yang menghasilkan gambar dengan exposure yang tepat (tidak over atau under) adalah ketika metering menunjukkan angkat nol atau berada di tengah-tengah. Metering ini relatif rentan mengalami perubahan, baik itu karena settingan yang kita terapkan maupun kondisi cahaya yang ada.
Cara Kerja Metering Pada Kamera DSLR
Ketika kita memotret sebuah objek (dalam satu frame), maka terdapat beberapa objek berbeda lainnya (baik itu foreground atau background). Setiap objek dalam foto memantulkan cahaya yang mengenainya, intensitas cahaya yang dipantulkan setiap objek pun berbeda-beda mulai dari terang sampai gelap.
Metering pada kamera dslr inilah yang menangkap informasi intensitas cahaya dari setiap objek tersebut dan mencoba menyesuaikannya ke dalam metering sehingga dihasilkan kombinasi yang tepat mengenai nilai exposure nya (settingan iso, aperture dan shutter speed).
Semakin beragam tingkat intensitas cahaya yang dipantulkan oleh setiap objek tersebut, maka semakin rumit metering pada kamera dslr ini menangani hal tersebut.
Metering pada kamera dslr inilah yang menangkap informasi intensitas cahaya dari setiap objek tersebut dan mencoba menyesuaikannya ke dalam metering sehingga dihasilkan kombinasi yang tepat mengenai nilai exposure nya (settingan iso, aperture dan shutter speed).
Semakin beragam tingkat intensitas cahaya yang dipantulkan oleh setiap objek tersebut, maka semakin rumit metering pada kamera dslr ini menangani hal tersebut.
Pada dasarnya, besarnya sensitivitas gelap-terang rata-rata dalam sistem metering kamera adalah 18% grey (abu-abu). Misalnya ketika kita memotret seorang model yang background nya lebih terang, maka metering pada kamera akan membuat model tersebut terlihat lebih gelap dari kondisi aslinya.
Hal ini disebabkan karena metering pada kamera mengantisipasi background yang terang tersebut dan membawanya ke arah 18% grey (mendekati nilai exposure normal), sehingga objek foto akan menjadi lebih redup (underexposure).
Begitu juga sebaliknya, ketika kita memotret objek yang lebih terang dengan background yang gelap (hitam). Maka metering pada kamera akan secara otomatis membawa background tersebut ke arah 18% grey sehingga objek utama nya menjadi lebih terang (overexposure) dari kondisi normalnya.
Hal ini disebabkan karena metering pada kamera mengantisipasi background yang terang tersebut dan membawanya ke arah 18% grey (mendekati nilai exposure normal), sehingga objek foto akan menjadi lebih redup (underexposure).
Begitu juga sebaliknya, ketika kita memotret objek yang lebih terang dengan background yang gelap (hitam). Maka metering pada kamera akan secara otomatis membawa background tersebut ke arah 18% grey sehingga objek utama nya menjadi lebih terang (overexposure) dari kondisi normalnya.
Mengantisipasi Kekurangan Metering Pada Kamera DSLR
Ketika kita menggunakan settingan metering default pada kamera, tentunya seringkali foto yang dihasilkan kurang maksimal atau tidak sesuai kondisi normal mata kita (seperti penjelasan di atas).Tapi tenang saja, karena fitur metering pada kamera dslr saat ini terbagi menjadi beberapa jenis, tugas kita hanya perlu menentukan settingan metering mana yang harus kita kita gunakan ketika memotret objek dalam kondisi tertentu. Beberapa jenis mode metering pada kamera dslr dapat anda baca di sini.