Filter Lensa

Filter Lensa - Filter lensa adalah kaca transparan atau lembaran kaca tipis yang terletak di depan lensa. Filter lensa berfungsi untuk melindungi permukaan kaca pada lensa dari gangguan fisik (gesekan) yang dapat merusak lensa. Selain itu filter lensa juga berguna untuk mengubah karakteristik cahaya yang diserap oleh sensor kamera ketika memotret dan memberikan efek khusus pada hasil foto. Filter Lensa

Filter lensa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan kegunaannya. Berdasarkan bentuknya, filter lensa terbagi menjadi filter screw in atau ring (bentuk bulat) dan filter slot in (bentuk persegi). Lalu berdasarkan kegunaannya, filter lensa terbagi menjadi filter UV, CPL, ND, GND, BW, Soft Focus dan False Color.
Filter Lensa

Filter Lensa Berdasarkan Bentuknya

Filter Screw In (Ring)

Filter screw in adalah jenis filter lensa yang dipasang langsung di bagian filter thread yang terletak depan kaca lensa. Filter screw ini memiliki ukuran yang spesifik yang mengikuti spesifikasi ukuran diameter kaca lensa.

Filter Lensa

Jika diperhatikan dengan saksama bagian lensa, maka terdapat simbol Ø yang diikuti dengan angka (52, 58, dst). Angka tersebut menunjukkan ukuran diafragma lensa dan ukuran filter screw ini mengikuti patokan angka tersebut. Filter screw ini dapat digunakan secara tunggal atau bertumpuk tergantung estetika visual foto yang ingin dibuat.
Filter Lensa

Filter Slot In

Filter slot in merupakan filter yang berupa rangka yang biasanya terbuat dari berbagai jenis bahan (plastik atau logam). Di dalamnya terdapat slot tipis yang digunakan untuk menyisipkan filter menjadi beberapa lapisan (biasanya disebut holder). Selanjutnya holder dikaitkan dengan ring holder yang telah menempel di bagian filter thread lensa (prinsip pemasangannya sama seperti filter screw in). 

Filter Lensa

Jumlah slot filter pada umumnya tiga sampai empat slot, sehingga kita bisa menumpuk beberapa jenis filter yang berbeda-beda pada slot-slot tersebut. Filter jenis slot in ini lebih bersifat fleksibel karena bisa dipakai untuk beragam jenis dan ukuran filter, kita hanya perlu ring holder yang sesuai ukurannya dengan diafragma lensa. Selain itu juga, kita bisa menumpuk beberapa jenis filter sekaligus (CPL + ND misalnya).

Filter Lensa
Filter Lensa Berdasarkan Kegunaannya

Filter Ultra Violet (UV)

Seuai dengan namanya, filter UV adalah filter transparan yang berfungsi untuk menahan atau menghalangi sinar ultra violet. Dulu filter UV digunakan untuk mengurangi haze (kabut asap tipis) yang tampak di foto saat foto masih menggunakan film (negative film). Namun filter UV di era fotografi digital tidak terlalu dibutuhkan karena cahaya ultra violet tidak mempengaruhi sensor digital.

Saat ini filter UV masih tetap dipakai, selain karena kebiasaan lama yang susah untuk dihilangkan, filter ini bisa dipakai untuk melindungi ujung depan lensa dari benturan. Karena ketika terjadi benturan, lebih baik filter yang mengalami kerusakan, bukan lensanya.
 Filter Lensa

Filter Polarisasi (CPL)

Filter polarisasi merupakan filter yang berfungsi untuk mengurangi pantulan sinar matahari atau membelokkan arah cahaya yang datang pada lensa. Ketika kita memotret langit pada siang hari, filter CPL berguna untuk menggelapkan langit dengan cara meningkatkan kontras antara langit dan awan. Filter ini berguna saat memotret kaca, air yang memantulkan cahaya dan benda reflektif lainnya.

Filter Lensa

Filter Neutral Density (ND)

Filter neutral density adalah filter yang berfungsi untuk mengurangi intensitas cahaya yang terlalu kuat namun tidak mengubah karakter dari cahaya tersebut. Filter ND ini biasanya berbentuk bulat atau kotak yang digunakan untuk memotret long exposure atau dengan shutter speed lambat (low speed) pada kondisi cahaya yang terang (siang hari), misalnya memotret air terjun.

Filter Lensa

Dengan adanya filter ND, memungkinkan kita untuk menggunakan nilai bukaan lensa yang sempit dan shutter speed yang lambat. Sehingga ketika kita memotret air terjun (dengan bantuan tripod) akan memberikan efek air seperti kapas.
Filter Lensa

Filter Graduated Neutral Density (GND)

Filter graduated neutral density memiliki fungsi yang sama dengan filter neutral density, namun tingkat kepekatan filter ini tidak sama pada bagian filternya. Ada bagian pada filter GND yang lebih pekat dibandingkan bagian lainnya.

Filter Lensa

Filter GND ini biasanya digunakan untuk memotret landscape (sunrise dan sunset) di mana terdapat tingkatan kontras yang lebar antara objek-objeknya. Pada saat melihat sunset mata manusia akan cenderung beradaptasi dengan kondisi cahaya yang ada dilangit dan di bawah. Berbeda dengan kamera karena keterbatasan yang dimilikinya, maka diperlukan filter GND ini agar intensitas cahaya menjadi seimbang.

Filter Soft Focus

Filter soft focus merupakan filter lensa yang digunakan objek foto menjadi soft (lembut). Filter ini secara otomatis akan mengurangi ketajaman namun memberikan efek soft pada foto. Sering digunakan untuk memotret wajah (close up). Dengan memanfaatkan sifat difusi cahaya, kita dapat membuat foto yang memiliki kulit kasar menjadi lembut.

Filter Lensa

Filter Black White (BW)

Ada beberapa filter yang dipasang untuk menghalangi cahaya dengan panjang gelombang tertentu agar foto hitam putih menjadi lebih bagus. Ada filter Red, Orange, Yellow, Green dan Blue yang biasa dipakai oleh fotografer penggemar foto hitam putih.

Filter Lensa

Sebagai contoh, filter Red 25 menghalangi cahaya merah dan memperkuat cahaya biru, sehingga langit dalam foto hitam putih bisa menjadi lebih dramatis. Filter Lensa

Kamera Full Frame dan Non Full Frame

Kamera Full Frame dan Non Full FramePerlu anda ketahui bahwa kamera digital saat ini merupakan perkembangan dari kamera film yang telah ada sejak dulu. Pada jaman ketika masih menggunakan negatif film, kamera slr hanya mengenal satu ukuran film yaitu 24mm x 36mm. Sedangkan dijaman digital slr saat ini, kamera menggunakan satu buah sensor untuk menggantikan fungsi film tersebut.


Meski demikian ukuran sensor yang digunakan pada kamera dslr saat ini tidaklah sama. Sehingga terdapat dua versi utama yang begitu sering kita dengar, yaitu kamera full frame dan kamera non full frame (kamera crop). 

Kamera Full Frame dan Non Full Frame


Kamera DSLR Full Frame

Kamera dslr full frame memiliki ukuran sensor sebesar 24mm x 36mm. Pertama kali dibuat oleh Contax yang mencoba menyesuaikan ukuran sensor nya dengan sensor pada negatif film. Namun karena penjualannya tidak sesuai dengan harapan (harganya terlalu mahal), Contak akhirnya menghentikan produksi kamera ini. Tepatnya di tahun 2002, Canon menawarkan kamera dslr full frame pertama buatannya yaitu Canon EOS 1Ds yang sukses dalam penjualannya.

Canon lah yang pertama kali memperkenalkan istilah full frame pada kamera tersebut. Yang bertujuan untuk membedakannya dengan kamera yang memiliki sensor lebih kecil.  Jadi pada intinya, kamera dslr full frame adalah semua jenis kamera dslr yang menggunakan ukuran sensor yang sama dengan ukuran film yaitu 24mm x 36mm.

Kamera Full Frame dan Non Full Frame

Kamera DSLR Non Full Frame

Kamera dslr non full frame adalah kamera yang menggunakan ukuran sensor yang lebih kecil bandingkan dengan ukuran sensor film. Terdapat faktor pemotongan (baca tengan 'crop factor') sekitar 1.5 atau 1.6 untuk kamera kelas APS-C dan 2 kali untuk kelas Four Third.

Kamera non full frame (crop) pada nikon biasanya ditandai dengan notasi DX, sedangkan kamera canon tidak memberikan notasi khusus. Namun selain eos 1D dan 5D Mark, semua kamera dslr canon adalah kamera crop. Sementara kamera kelas Four Third diproduksi oleh Olympus dan Panasonic.

Keunggulan Kamera DSLR Full Frame Dibandingkan Dengan Non Full Frame

Dengan menggunakan ukuran sensor yang secara fisik lebih besar, ada beberapa keunggulan kamera full frame dibandingkan dengan kamera non full frame. Antara lain sebagai berikut:
  • Foto yang dihasilkan dari kamera full frame memiliki sedikit noise namun lebih detail. Dengan ukuran sensor yang lebih besar tentu memiliki banyak komponen yang peka terhadap cahaya. Oleh karena kamera full frame lebih peka terhadap kondisi cahaya yang redup dan memungkinkan untuk menghasilkan foto yang jauh lebih baik.
  • Kamera full frame memiliki area fokus yang sempit. Sensor yang ada pada kamera memiliki hubungan yang saling berlawan dengan Depth of Field (DoF). Kamera full frame memiliki DoF yang sempit dibandingkan dengan kamera non full frame, jika menggunakan panjang focal lensa yang sama. DoF yang sempit (shallow) memungkinkan kita untuk membuat foto dengan bokeh yang lebih halus. 
  • Memiliki viewfinder yang lebih besar dan cerah. Hampir semua kamera full frame yang ada memiliki ukuran viewfinder yang besar dan cerah dibandingkan dengan kamera non full frame. Hal ini sangat membantu kita dalam menyusun komposisi foto yang akan kita buat.
  • Kamera full frame lebih mudah digunakan untuk memotret dengan menggunakan lensa wide. Jika kita menggunakan lensa 10mm di kamera full frame maka focal length lensa akan tetap. Namun jika dipasang pada kamera non full frame akan berubah menjadi 15mm (crop 1,5 kali), karena 10mm x 1,5 sama dengan 15mm. Jadi tidak selebar saat menggunakan kamera full frame.
Kamera Full Frame dan Non Full Frame

Pada contoh foto di atas, gambar sebelah kiri diambil dengan menggunakan kamera non full frame (crop) sedangkan yang kanan menggunakan kamera full frame. Kedua foto tersebut diambil dengan menggunakan lensa dan settingan nilai aperture yang sama. Anda dapat membandingkan kehalusan bokeh (blur) dari masing-masing foto.

Keunggulan Kamera DSLR Full Frame Dibandingkan Dengan Non Full Frame

Kamera full frame memang sangat menggoda untuk dimiliki, namun kamera non full frame juga memiliki keunggulannya sendiri.
  • Harga kamera non full frame lebih terjangkau. Harga body kamera Canon 5D Mark III saat ini sekitar $4,499 (kalikan dengan kurs rupiah). Sementara harga kamera non full frame Canon lebih terjangkau, khususnya bagi kita yang tidak menjadikan fotografi sebagai sumber penghasilan utama.
  • Kamera non full frame dapat dipasang lensa full frame. Kamera full frame hanya bisa menggunakan lensa khususnya (FX dan EF). Sementara kamera non full frame dapat menggunakan lensa full frame (manual focus).
  • Mudah untuk di bawa. Karena memiliki ukuran sensor yang kecil maka komponen mekanis lainnya juga otomatis kecil, sehingga mudah bagi tangan untuk memegangnya.
  • Kamera non full frame membuat focal length lensa menjadi lebih panjang. Sebuah lensa dengan focal length 200mm saat dipasang ke kamera Canon EOS 7D, (dengan faktor crop 1,6) akan menjadi 320mm, memudahkan saat kita memotret objek yang jauh (tele).

Focal Length Kamera DSLR, Memahami Panjang Fokal Lensa

Focal Length Kamera DSLR, Memahami Panjang Fokal Lensa - Focal length atau panjang fokal lensa adalah jarak yang terdapat di antara bagian tengah lensa dengan bidang focal (sensor kamera). Focal length kamera dslr (panjang fokal lensa) biasanya ditentukan dalam satuan milimeter dan diberi lambang f, misalnya 18-55mm untuk lensa kit, 10-16mm untuk lensa wide angle, dan 55-300mm pada lensa tele.

Focal length kamera (panjang fokal lensa) berfungsi untuk menentukan seberapa luas area seluruhnya pada objek yang dapat kita potret. Selain itu, focal length pada kamera juga menentukan seberapa lebar dan sempit area fokus (baca postingan tentang Depth of Field) pada objek utama yang difoto, dengan kata lain bahwa focal length kamera berpengaruh terhadap perspektif perbesaran objek.

Focal Length Kamera DSLR, Memahami Panjang Fokal Lensa

Pentingnya Memahami Focal Length Kamera


Kamera yang memiliki focal length (panjang fokal lensa) yang pendek akan memberikan perspektif (luas area foto) yang lebar (lensa wide). Lalu focal length kamera yang memiliki panjang fokal lensa yang sedang, akan memberikan perspektif perbesaran objek dengan pandangan yang normal (lensa kit dan fix/prime). Sedangkan untuk focal length kamera dengan panjang fokal lensa besar akan memberikan perspektif perbesaran objek yang sempit (lensa tele).

Jadi jangan heran ketika melihat foto yang menampilkan perspektif tertentu, karena biasanya para fotografer memiliki berbagai jenis lensa dengan panjang fokal lensa yang berbeda-beda, hal ini menyesuaikan kebutuhan dan selera fotografer itu sendiri.

Jenis Panjang Fokal Lensa Berdasarkan Perspektifnya


  • Lensa Ultra Wide Angle (10-16mm). Menghasilkan cakupan pemandangan yang lebih luas daripada lensa standar, membuat objek tampak lebih kecil dibandingkan lensa normal. Mempunyai DoF ( Depth of Field) yang luar biasa, sehingga dengan focal length nya yang pendek memungkinkan seorang fotografer mengambil foto dengan fokus yang sama mulai dari foreground (latar depan) hingga ke background (latar belakang). Digunakan untuk memotret pemandangan alam (landscape).
  • Lensa Wide Angle (16-28mm). Sering digunakan untuk memotret pemandangan, arsitektur dan interior photography. Lensa yang memiliki focal length 16-28mm ini berguna untuk memotret objek di lokasi dimana tidak dimungkinkan untuk bergerak mundur untuk memuat seluruh pandangan objek yang diinginkan.
  • Lensa Normal (28-40mm). Digunakan untuk pemotretan 3/4 body foto model dan full body dari foto model, atau untuk pemotretan group dengan jumlah orang yang sedikit.
  • Lensa Short Telephoto (40-60mm). Biasa disebut juga sebagai lensa potrait. Lensa yang memiliki focal length 40-60mm inim emberikan perspektif atau pandangan pada kepala dan bahu dari foto model.
  • Lensa telephoto medium (60-135mm). Lensa dengan focal length 60-135mm ini sangat populer untuk photo close-up dan macro photography karena dapat digunakan pada jarak yang dekat antara objek dan kamera.
  • Lensa telephoto panjang (135-300mm). Berguna untuk memperbesar objek foto yang terlalu jauh dari kamera. Lensa dengan focal length 135-300mm ini sangat membantu dalam pemotretan suatu konser seni di panggung, acara olahraga dan foto candid. Dibutuhkan teknik tertentu untuk meminimalkan efek goyangan yang dapat berimbas pada berkurangnya ketajaman hasil foto (baca tetang shutter speed) .
  • Lensa super telephoto (300mm keatas). Lensa dengan focal length lebih dari 300mm ini sangat berguna untuk fotografer yang memotret dengan jarak ratusan meter atau objek kecil dengan jarak puluhan meter. Lensa ini sering digunakan untuk memotret kegiatan olahraga, yang tidak memungkinkan untuk mengambil foto dari jarak dekat (coba perhatikan fotografer pada pertandingan sepak bola yang disiarkan di televisi). 
Namun terlepas dari itu semua, ukuran focal length kamera (panjang fokal lensa) tidaklah sama dengan ukuran fisik lensa yang terlihat. Jika ada focal length kamera yang menggunakan lensa (dengan panjang fokal) 300mm, bukan berarti ukuran panjang secara fisiknya juga 300mm (30cm).

Lensa yang tersedia untuk kamera dslr saat ini sudah canggih akibat dari kemajuan teknologi yang ada, karena lensa tersebut menggunakan banyak elemen optik di dalamnya yang bersinergi menjadi sebuah kombinasi. Sehingga panjang fisik lensa bisa menjadi lebih pendek (memudahkan untuk di bawa dengan tangan). focal length kamera dslr

Toko Kamera Online Terbaik Terpercaya Indonesia

Toko Kamera Online Terbaik Terpercaya Indonesia - Postingan kali ini saya akan membahas tentang beberapa toko kamera digital online yang terbaik dan terpercaya yang ada di Indonesia.

Kita tahu bahwa fotografi saat ini (baik yang menggunakan kamera dslr atau smartphone) sudah menjadi trend baru bagi banyak orang.

Selain tujuannya hanya untuk 'narsis', banyak juga remaja-remaja (seperti saya) di luar sana yang mulai menyukai fotografi.

Banyak sekali pertanyaan yang datang kepada saya akhir-akhir ini mengenai daftar toko online kamera terbaik dan terpercaya di Indonesia. Karena kita tahu bahwa, toko kamera secara fisik masih sedikit.

Bahkan di banyak kota besar belum bisa ditemukan sebuah toko yang secara khusus menjual kamera beserta aksesorisnya. Tentu ini menjadi kendala bagi mereka yang ingin membeli kamera secara langsung namun terkendala jarak dan waktu, selain itu terkadang harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga normal di pasarannya. Maka satu-satunya cara yang efektif yaitu dengan membeli kamera melalui toko online.

Toko Kamera Online


Sesuai dengan namanya, toko kamera online merupakan toko yang menjual kamera secara online (melalui website). Pada dasarnya toko kamera online ini sama halnya dengan toko biasa, namun karena perkembangan teknologi dan media informasi di mana hampir semua orang bisa mengakses internet. Maka dibuatlah sebuah situs yang menyerupai daftar barang yang memuat spesifikasi dan harga kamera.

Toko Kamera Online Terbaik dan Terpercaya Di Indonesia


Tidak semua website toko kamera online yang ada di Indonesia benar-benar memiliki kualitas pelayanan yang baik terhadap pelanggannya. Bahkan banyak pula situs-situs penipuan (scam) yang ada bertebaran di hasil pencarian search engine. Untuk itu diperlukan ketelitian dalam memutuskan untuk membeli kamera di situs-situs yang ada, karena hal tersebut memiliki kemungkinan yang besar terhadap terjadinya penipuan.

Berdasarkan pengalaman pribadi, hampir semua peralatan memotret yang saya miliki dibeli melalui toko kamera online. Sampai saat ini saya menjamin kualitas pelayanan dari beberapa toko kamera online yang menjadi langganan saya dan teman-teman. Adapun toko kamera online terbaik dan terpercaya di Indonesia yang di mana saya pernah melakukan transaksi antara lain sebagai berikut.

www.oktagon.co.id

Oktagon merupakan toko kamera online terbaik dan terpercaya, berdiri pada tanggal 21 September 2002. Oktagon berkomitmen untuk memberikan dukungan sepenuhnnya pada perkembangan dunia fotografi di Indonesia. Dengan latar belakang pengalaman dan tradisi yang panjang di dunia fotografi, Oktagon berharap dapat memberikan sebuah layanan yang baik dan menyenangkan bagi pelanggannya.


Oktagon menyediakan berbagai jenis produk, tidak hanya bagi mereka yang awam, tapi juga bagi kalangan profesional yang membutuhkan solusi yang terintegrasi. Dengan variasi produk yang beragam dan dukungan merk-merk yang terpercaya, diharapkan dapat menjadi solusi bagi kebutuhan fotografi pelanggan.

www.camera.co.id


Camera.co.id adalah Online store pertama yang melayani penjualan camera secara online di Indonesia yang menjual camera, camcorder, lensa, tas dan accessories yang berhubungan dengan kamera dimana semua proses pembeliannya dilakukan secara online. Camera.co.id merupakan dealer resmi untuk product canon, nikon, sony, panasonic, olmpus, fujiflm, samsung, pentax, tamron, sigma, dji phantom, GoPro dan lain-lain.


Camera.co.id online pertama kali ada tanggal 18 Oktober 2008, sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, mereka memberikan layanan secara online dimana customer dapat dengan mudah memilih dan membeli secara online tentunya dengan harga yang bersaing.

Camera.co.id secara rutin mengadakan lomba foto dan workshop dan memberikan informasi seputar fotografi.Alamat dari www.camera.co.id dapat di lihat melalui google map.

www.focusnusantara.com

Focus Nusantara melayani kebutuhan pecinta dunia fotografi di tanah air. Menyediakan peralatan fotografi yang lengkap dan profesional. Spesifikasi produk yang ditampilkan buat sedetil mungkin supaya pembeli mempunyai gambaran yang menyeluruh mengenai produk tersebut.


Itulah tadi tiga toko kamera online terbaik dan terpercaya yang saya rekomendasikan berdasarkan pengalaman pribadi. Saya tidak ada maksud untuk mempromosikan bahkan membandingkan setiap toko kamera online yang ada, karena tujuan saya menulis postingan ini adalah untuk membantu anda sekalian yang mengalami kesulitan menemukan toko kamera online yang terbaik dan terpercaya.

Sebenarnya masih banyak toko kamera online lainnya yang memiliki kualitas pelayanan yang tidak kalah saingan dengan tiga toko di atas, seperti:

www.tokocamzone.com

www.jpckemang.com

www.bursakameraprofesional.com

Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi

Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi - Pencahayaan atau lighting dalam fotografi merupakan sebuah unsur yang paling utama dalam fotografi. Karena fotografi merupakan sebuah kreativitas yang dilakukan dengan cahaya, untuk itu sangatlah penting memahami konsep pencahayaan (lighting) dalam fotografi ini.

Dalam bidang seni lainnya, seorang seniman menghasilkan karya dengan alat dan kreativitas yang mereka miliki. Jika penyanyi menciptakan karya musik dengan suaranya, pelukis menciptakan karya lukisannya dengan kuas dan tinta, maka fotografer menghasilkan karya melalui kameranya.

Pemahaman konsep pencahayaan dalam fotografi yang baik dan benar akan menjadi modal yang sangat besar ketika kita mulai berkarya dengan kamera yang kita miliki. Pencahayaan dalam fotografi memiliki peranan sebagai unsur utama untuk menghasilkan foto, sekaligus memberikan efek dan memperkuat karakter dari foto. Oleh karena itu, orang-orang sering mengatakan bahwa fotografi adalah seni melukis dengan cahaya.

Pencahayaan (Lighting) Dalam Fotografi

Berbagai jenis pencahayaan (lighting) dalam fotografi yang dikenal sampai pada saat ini dapat digolongkan berdasarkan karakterstik tertentu yaitu kualitas cahaya, intensitas cahaya, arah cahaya dan sumbernya. Di antaranya yaitu sebagai berikut.

Kualitas Cahaya

Pencahayaan (lighting) dalam fotografi berdasarkan kualitas cahaya terbagi menjadi dua yaitu hard light dan soft light. Dalam dunia fotografi, hard light lebih sering dikenal dengan direct light. Memiliki karakteristik perbedaan highlight (area terang) dan shadow (area gelap) yang besar dan menghasilkan kontras yang tinggi. Sedangkan soft light dikenal dengan diffuse light, memiliki perbedaan yang rendah antara highlight dan shadow, serta kontrasnya yang rendah. Pada contoh gambar di bawah ini, foto sebelah kiri merupakan foto dengan hard light dan sebelah kanan dengan soft light.



Intensitas Cahaya

Pencahayaan (lighting) dalam fotografi berdasarkan intensitas cahaya berkaitan erat dengan hubungan timbal balik antara ketersediaan cahaya (kondisi) dan kebutuhan kita saat memotret. Banyak aspek yang mempengaruhinya dalam hal ini, seperti white balace, unsur bayangan, nuansa foto dan berbagai hal lainnya. Karena intensitas cahaya dapat mempengaruhi nuansa warna, kontras, jatuhnya bayangan (shadow) hingga siluet. 

Setiap kali menekan tombol shutter, kita selalu berhadapan dengan hal ini, karena ini merupakan faktor utama yang mempengaruhi nilai exposure. Jika penanganannya kurang tepat maka foto yang kita hasilkan akan menjadi terlalu terang (overexposure) atau terlalu redup (underexposure), terlepas dari tujuan kita yang ingin membuat foto dengan teknik multi exposure.

Arah Cahaya

Arah cahaya juga merupakan hal yang sangat penting dalam memahami konsep pencahayaan (lighting) dalam fotografi. Jika kita ingin membuat foto siluet, tentu cara yang benar adalah dengan memotret menghadap sumber cahaya (berlawanan dengan arah cahaya). Begitu juga ketika ingin membuat foto potrait tentu kita akan memotret objek dengan membelakangi sumber cahaya.

Berdasarkan arah cahaya, sebenarnya ada 7 teknik pencahayaan fotografi yang dikenal saat ini namun saya tidak akan membahasnya di sini karena terlalu banyak (silahkan baca tentang 'teknik pencahayaan (lighting) dalam fotografi').

Sumber Cahaya

Pencahayaan (lighting) dalam fotografi berdasarkan sumber cahaya dibagi menjadi dua jenis yaitu available light dan artificial light.

  • Available light. Merupakan pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan sumber cahaya yang memang sudah tersedia (alami). Available light sendiri terbagi menjadi natural light dan ambient light. Pada natural light, sumber cahaya diperoleh dari cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya bintang dan langit. Sedangkang ambient light diperoleh dari lampu jalanan, api, cahaya lilin dan lain-lain.
  • Artifical Light. Merupakan pencahayaan (lighting) yang memanfaatkan sumber cahaya yang secara sengaja ditambahkan ketika memotret. Misalnya lampu flash kamera (baik internal maupun external flash).

Maka mulai dari sekarang, belajar dan pahamilah konsep pencahayaan (lighting) dalam fotografi ini dengan baik dan benar. Karena ini merupakan bekal utama untuk anda berpetualang di dunia fotografi. Karena semua fotografer akan berhadapan dengan hal ini sampai kapanpun, tidak peduli anda masih pemula atau sudah profesional. Salam jepret! ;)

ISO Kamera

ISO Kamera - 'ISO dalam fotografi' adalah kemampuan sensor kamera menyerap cahaya atau tingkat sensitivitas sensor yang ada pada kamera dalam menyerap cahaya yang masuk melalui lensa. ISO merupakan salah satu dari ketiga unsur exposure, dua di antaranya yaitu shutter speed dan aperture.

Fungsi ISO Pada Kamera DSLR

Semakin tinggi sensitivitas iso maka semakin banyak cahaya yang diserap oleh sensor, maka semakin terang pula gambar atau foto yang dihasilkan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sensitivitas iso maka semakin sedikit cahaya yang diserap dan gambar yang dihasilkan cenderung redup.

ISO Kamera

Dari pengertian iso di atas sudah dijelaskan, bahwa fungsi iso pada kamera dslr yaitu untuk menentukan seberapa besar sensitivitas sensor yang ada pada kamera dalam menyerap cahaya. Biasanya pada kamera dslr, iso kamera dilambangkan dengan angka (mulai dari 100, 200, 400, 800 dst). Pada settingan iso 100, gambar yang dihasilkan cenderung redup dibandingkan dengan menggunakan settingan iso 800 (lebih tinggi).

Penggunaan ISO Pada Kamera DSLR

Bagaimana menentukan settingan iso pada kamera yang benar? Penggunaan iso pada kamera dslr bergantung pada kondisi cahaya saat kita memotret. Pada waktu memotret dipagi hari di mana kondisi cahaya tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang, biasanya settinga iso yang digunakan 100 s/d 400. Sedangkan untuk jam 9 pagi sampai dengan 3 sore biasanya 100, intinya semakin redup cahaya semakin besar nilai iso yang harus kita gunakan.

ISO Kamera

Apakah penggunaan iso pada kamera dslr mempengaruhi hasil foto? Pada umumnya settingan iso sangat jarang diutak-atik, tidak seperti shutter speed dan aperture. Namun penggunaan iso kamera juga memberikan pengaruh besar dalam hasil foto.

Pengaruh ISO Pada Kamera DSLR Terhadap Kualitas Foto

Pada dasarnya, sensor yang terdapat pada kamera dslr merupakan adaptasi dari sensor film yang memiliki sifat relatif tidak sensitif. Karena indeks kecepatan yang diperlukannya dalam menyerap cahaya sangat rendah, maka sensor memerlukan lebih banyak nilai exposure cahaya dalam menghasilkan kepadatan atau keutuhan gambar.

Dengan pengurangan waktu yang dilakukan pada sensor agar mencapai tingkat sensitivitas yang tinggi, umumnya akan mengarah pada kualitas gambar yang dihasilkan semakin berkurang. Karena pada akhirnya, tingkat sensitivitas sensor dibatasi oleh efisiensi kuantum dari sensor itu sendiri. 
  • Semakin kecil settingan iso yang digunakan, semakin bagus kualitas gambar yang dihasilkan. Terutama ketika memotret dalam kondisi cahaya yang terang (fast speed) di mana sensor tidak memerlukan sensitivitas yang tinggi. 
  • Pada kondisi cahaya yang redup, penggunaan iso yang rendah biasanya diperlukan untuk memotret dengan penggunaan shutter speed yang lambat untuk menghasilkan nilai exposure yang ideal namun hal ini tidak terlepas dari bantuan alat penyangga (tripod).
  • Semakin besar settingan iso yang digunakan (dalam kondisi cahaya yang redup), maka kualitas gambar yang dihasilkan semakin berkurang. Karena sensor kamera 'dipaksa' menyerap cahaya, sehingga gambar yang dihasilkan memiliki banyak 'noise' seperti bintik-bintik.

Kapan Mengubah Settingan ISO Pada Kamera DSLR?

Settingan iso biasanya diubah ketika dua unsur lainnya (shutter speed dan aperture) sudah tidak dapat menangani hasil foto dengan nilai exposure yang tepat (baca kembali tentang exposure). Pada kondisi itulah diperlukan tindakan untuk mengubah settingan iso pada kamera dslr sampai mendapatkan shutter speed dan aperture yang ideal atau sesuai dengan keinginan kita. 

Misalnya ketika memotret objek yang bergerak cepat namun kondisi cahaya yang redup, idealnya kita memerlukan shutter speed yang tinggi agar foto yang dihasilkan tajam dan tidak redup. Maka settingan 'iso kamera' perlu dinaikkan agar gambar yang dihasilkan tajam dan tidak terlalu redup (underexposure) atau terlalu terang (overexposure).

Terlepas dari itu semua, bagaimanapun juga dalam dunia fotografi khususnya seperti saya yang masih dalam 'belajar fotografi pemula', tentunya memerlukan banyak latihan agar dapat menguasai hal ini dengan baik. Karena ini merupakan modal awal untuk mendalami dunia fotografi.

File RAW dan JPEG

File RAW dan JPEG - File RAW adalah file yang dihasilkan oleh sensor melalui mekanisme kerja yang kompleks di mana masih dalam bentuk mentah dan belum diproses oleh kamera. Dalam dunia fotografi, khususnya bagi pengguna kamera dslr pasti pernah mendengar istilah RAW dan JPEG (JPG). Bagi pembaca yang telah mengerti perbedaan kedua jenis file ini, mungkin sudah dapat menentukan pilihan antara menggunakan RAW atau JPEG. Tapi bagaimana bagi kita yang masih baru memasuki dunia fotografi? Pada postingan kali ini saya akan menjelaskan perbedaan kedua jenis file tersebut.
file raw dan jpeg
Meski bukan merupakan standar yang baku untuk digunakan, file RAW yang dihasilkan oleh sensor kamera memiliki format (ekstensi) yang berbeda untuk setiap jenis kamera. Adapun berbagai jenis formatnya yaitu NEF (Nikon), CRW (Canon), dan ORF (Olympus). Karena setiap jenis kamera yang berbeda vendor memiliki sensor dan resolusi yang berbeda, maka teknik konversi file RAW ke JPEG yang dilakukan oleh kamera tentunya memiliki teknik pemrosesan tersendiri.  file raw dan jpeg

File Raw dan JPEG

Memahami File RAW

file raw dan jpeg
Sensor yang ada pada kamera memiliki pixel-pixel tersendiri, sensor inilah yang menangkap cahaya yang dikumpulkan berdasarkan aturan baris dan kolom. Cahaya yang ditangkap masuk melalui lensa kemudian diubah menjadi tegangan listrik dan diproses menjadi data digital. Dalam tahapan ini kamera hanya mampu menangkap informasi yang berupa hasil terang gelap (grayscale), informasi inilah yang dikenal dengan Luminance, yang artinya sensor kamera belum mampu menangkap warna dari objek. file raw dan jpeg

Oleh karena setiap pixel yang terdapat pada sensor dipasang filter warna, maka setiap pixel tersebut juga akan menangkap satu dari tiga warna yaitu merah (red), green (hijau), dan biru (blue). Sehingga setiap pixel tersebut memiliki informasi terang gelap (luminance) dan informasi warna (chrominance). Kumpulan informasi tersebut tergabung dalam suatu kesatuan file yang dinamakan RAW.  file raw dan jpeg

Konversi File RAW Menjadi JPEG

file raw dan jpeg
File RAW dapat dikonversi menjadi JPEG menggunakan kamera, karena teknologi yang dimiliki kamera saat ini cukup canggih dan dapat memberikan hasil yang baik, selain itu proses yang dilakukan juga tidak memerlukan waktu yang lama. Namun tujuan dari kebanyakan fotografer menginginkan file mentah ini yaitu untuk proses pengolahan foto menggunakan komputer, karena memberikan berbagai kemudahan dalam mengontrol hasil yang akan diperoleh (baca tentang 'cara membuka file RAW'). Berbeda dengan JPEG yang sudah cukup sulit untuk dilakukan pengolahan lebih luas karena dapat mengurangi kualitas foto. file raw dan jpeg

Settingan File RAW Pada Nikon

file raw dan jpeg
Karena saya menggunakan Nikon D3100, maka saya akan menjelaskan cara melakukan settingan pada kamera Nikon D3100. Berikut langkah-langkahnya:  file raw dan jpeg
1. Tekan tombol Menu.

2. Pilih Shooting Menu.

3. Pilih Image Quality.

4. Pilih RAW atau RAW+JPEG. file raw dan jpeg
file raw dan jpeg
Untuk kamera vendor dan seri lainnya, silahkan dicoba karena caranya tidak jauh berbeda.

File RAW dan JPEG

Kelebihan Menggunakan RAW

file raw dan jpeg
Memiliki kendali penuh atas White Balance, Color Tone, Contrast, Saturation, Sharpening dan Noise Reduction. Lalu dapat mengurangi atau menambahkan nilai exposure sehingga foto yang dihasilkan tidak over/under exposure. Selain itu juga hasil foto yang diperoleh memiliki high dynamic range yang lebih lebar berkat tonal per pixel yang lebih tinggi.

Kekurangan menggunakan RAW 

file raw dan jpeg
Memakan kapasitas memory yang cukup besar karena biasanya sebuah file RAW memiliki ukuran puluhan MB. Selain itu juga harus melewati proses yang panjang tergantung dari kemampuan sang fotografer untuk mengolahnya. Dalam pengolahannya pun diperlukan program aplikasi khusus yang biasa dikenal dengan RAW Converter dan tentunya memerlukan komputer yang berspesifikasi tinggi agar tidak memakan banyak waktu, apalagi data yang diolah membutuhkan sumber daya memory sangat banyak.  file raw dan jpeg
file raw dan jpeg
Yang tidak kalah pentingnya, terkadang file RAW biasanya tidak bisa dibuka seperti file JPEG pada umumnya dikomputer karena beberapa sistem operasi pada komputer belum mendukung format RAW, maka diperlukan aplikasi khusus untuk dapat membuka file RAW (baca 'cara membuka file RAW').

File RAW dan JPEG

Kesimpulan Tentang File RAW

file raw dan jpeg
Jadi secara sederhana, file RAW dapat dianalogikan sebagai daging mentah yang bisa diolah menjadi makanan, baik itu pengolahannya dengan cara digoreng, direbus, dipanggang dan lain-lain.
file raw dan jpeg
Nah, demikianlah tadi tulisan artikel 'belajar fotografi pemula' tentang file raw dan jpeg, semoga tulisan ini bermanfaat bagi sahabat fotografer sekalian.  file raw dan jpeg